Ketua MPR: Tawuran Maut di Pasar Rebo Jauh dari Nilai Indonesia

Polisi menangkap empat pelajar yang terlibat tawuran di Pasar Rebo. Dalam tawuran ini, seorang pelajar meninggal.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Mar 2017, 04:08 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2017, 04:08 WIB
Ilustrasi tawuran
Ilustrasi tawuran

Liputan6.com, Serang - Ketua MPR Zulkifli Hasan menyesalkan tawuran antarpelajar yang berujung maut di Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur. Menurut dia, sikap pelajar yang tawuran itu jauh dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

"Masak ada antarsaudara tawuran sampai ada yang meninggal, tentu ini jauh dari nilai-nilai luhur keIndonesiaan kita," ucap Zulkifli Hasan usai Sosialisasi Empat Pilar MPR di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Selasa (28/2/2017).

Ia mengingatkan, semua rakyat Indonesia adalah keluarga besar apapun sukunya, agamanya, dan pilihan politiknya. Karena itu, wajib menjaga persatuan bangsa.

"Jadi kalau ada yang tawuran sampai mati, itu tentu bertentangan dengan nilai-nilai luhur keIndonesiaan kita," kata Ketua Umum PAN ini.

Polres Jakarta Timur menangkap empat pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) yang diketahui menghabisi nyawa pelajar dari SMK lain, yang menjadi lawannya saat tawuran di flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono saat dihubungi Liputan6.com, Senin 27 Februari 2017 menerangkan,para pelajar itu ditangkap saat mereka sedang berada di Pasar Kramatjati.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono mengungkapkan motif tawuran pelajar SMK Bunda Kandung dengan Adi Luhur karena meledek.

"Motifnya anak muda ini ngeledek, ini yang disayangkan. Dari ledek-ledekan jadi begini. Kalau dibilang karena dendam masih kita dalami," kata Agung saat di Polres Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya.

Dalam video yang beredar di media sosial, dua kelompok pelajar yang diduga berasal dari SMK Bunda Kandung dan SMK Adi Luhur, tampak mempersiapkan diri dengan senjata tajam sebelum tawuran. Perlahan mereka berhadap-hadapan sambil mengayunkan senjata tajam ke lawannya.

Tak lama tawuran terjadi, seorang pelajar yang mengenakan sweter biru muda terjatuh saat dikejar lawannya. Pelajar berumur 17 tahun dari SMK Bunda Kandung itu tewas seketika, akibat dihujani belasan senjata tajam.

Setelah tergeletak tak berdaya, korban tawuran pelajar tersebut digotong rekannya ke pinggir jalan hingga tawuran pun berakhir. Yang lebih mengenaskan lagi, tawuran ini disaksikan puluhan remaja. Bahkan tak jarang mereka mengabadikan aksi kenakalan remaja itu menggunakan ponsel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya