Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Wahju Satrio Utomo, Rabu (29/3) kemarin membuka diklat Basic Aviation Security (Basic AVSEC) Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di bandara Japura Rengat, Riau.
Diklat gratis ini diikuti oleh 25 orang masyarakat Riau yang merupakan bagian dari program diklat pemberdayaan masyarakat Kementerian Perhubungan yang berjumlah 48.355 orang pada tahun 2017.
Wahju mengungkapkan bahwa peserta diklat diseleksi untuk dididik di Bandara Japura Rengat yang sudah dimanfaatkan menjadi satelit Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug.
Advertisement
"Sesuai arahan Menteri Perhubungan, perekrutan peserta diklat pemberdayaan masyarakat kita bekerja sama dengan Perguaruan Tinggi dan Pemerintah Daerah, dan untuk Riau kita kerja sama dengan Pemda," ungkap pria yang akrab disapa Tommy ini.
Pada sambutannya, Tommy mengingatkan peserta agar serius dan belajar sepenuhnya pada diklat yang difasilitasi pemerintah ini, "ikuti diklat dengan sebaik-baiknya, saudara sudah diberikan kesempatan yang sangat baik oleh negara," pesan Tommy.
Tommy juga menjelaskan bahwa dirinya telah menandatangani kesepakatan bersama untuk kerja sama diklat transportasi dengan Pemda Riau. "Tadi pagi saya dan pak Gubernur menandatangani MoU pelaksanaan diklat transportasi, dan nanti pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut," ujarnya.
Tommy menambahkan bahwa kerja sama ini tidak hanya untuk diklat pemberdayaan masyarakat, tapi juga untuk pengembangan lembaga diklat transportasi ke depan.
"Pak Gubernur sangat mendukung, dan kita berencana akan menjadikan satelit di Rengat berbentuk lokal di bawah binaan STPI, karena ruang udaranya masih terbuka, kalau di curug kan sudah padat," tambahnya.
Ketua STPI, Novyanto Widadi, mengungkapkan bahwa peserta diklat ini merupakan bagian dari kuota STPI yang berjumlah 150 orang. "STPI mendapatkan kuota 150 orang untuk diklat pemberdayaan tahun ini, dan di Riau kita berikan 25 orang untuk dididik di satelit STPI ini," jelasnya.
Novi menegaskan bahwa kebutuhan akan avsec harus dapat dipenuhi dengan ideal untuk menunjang kemanan dan pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan. "Peran avsec sangat pentingn. Selain mandatory annex 17, juga sebagai pendukung Keamanan Penerbangan juga sebagai pelayanan pengguna jasa," ujar Novi.
Novi juga menjelaskan bahwa staelit Rengat sudah dioperasikan sejak 2016 dan pesawat latih sudah didatangkan ke Rengat,
"Rengat ini kita operasikan dari tahun lalu, dan kita tempatkan 5 pesawat latih piper single engine untuk praktek terbang taruna penerbang kita," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Riau, H. Arsyadjuliandi Rachman, menyampaikan apresiasi pada sambutannya di pembukaan diklat tersebut. "Kita bersyukur karena Kemenhub menempatkan bagian pendidikan STPI di Japura ini. Ini luar biasa. Orang Riau akan doakan STPI makin hebat," ujarnya.
Dia juga menyampaikan bahwa diklat seperti ini sangat dibutuhkan Propinsi yang dipimpinnya. "Makasi ni pak diklat ini dan mudah-mudahan diklat seperti ini bs berlanjut, karena Riau ini sedang memperkuat Sumber Daya Manusia di semua sektor," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Andi ini juga menyatakan dukungan Pemerintahan Daerah Riau terhadap program Kementerian Perhubungan ini. "Kami pemerintah propinsi dan kabupaten pasti mendukung, bukan bicara saja, mgkn kalau dibutuhkan bantuan APBD nanti kita coba dukung sesuai kemampuan kita," tegasnya.
Pemerintahan Daerah Riau berharap dengan Kementerian Perhubungan memperluas peluang masyarakat Riau berkiprah di dunia transportasi.
Powered By:
BPSDM Kementerian Perhubungan