Liputan6.com, Jakarta - Indosiar menyabet dua penghargaan dalam Anugerah Penyiaran 2017 yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dua penghargaan tersebut yaitu Program Feature Terbaik: Indosiar – Fokus Daerah 'Pernikahan Unik' dan Program Siaran Nasionalisme Terbaik: Indosiar – Fokus Daerah 'Batik'. Dua program tersebut dinilai oleh dewan juri bernilai budaya dan pendidikan sehingga layak untuk memenangkan penghargaan itu.
Ada tiga juri dalam lomba ini, yaitu ketua dewan juri GKR Mangkubumi, anggota juri dari pengamat penyairan dan budayawan Heniy Astiyanto dan Ki Bambang Widodo.
Advertisement
Staff Sekretariat KPID DIY Marisa mengatakan, dari 12 kategori yang dilombakan, panitia menerima 367 materi yang dikirim oleh lembaga penyiaran televisi dan radio di Yogyakarta.
"Ada 16 televisi dan 23 radio yang ikut dalam lomba ini. Indosiar membawa dua penghargaan itu tadi ya. Program feature dan siaran. Bawa Piala dan piagam penghargaan," ujar Marisa, Yogyakarta, Jumat (21/4/2016).
Marisa mengatakan ini merupakan even pertama kali yang dilakukan KPID DIY sejak terbentuk 204 lalu. Namun antusias stasiun TV dan Radio untu mengikuti acara ini sangat tinggi. Sehingga tahun depan kegiatan sepeerti ini akan digelar kembali.
"Antusiasme cukup bagus banyak yang datang cukup lancar dan tahun depan ada lagi,' ujar dia.
Kabiro Indosiar DIY Sudaryono mengatakan, program feature 'Pernikahan Unik' memiliki nilai yang tinggi. Sehingga ia yakin karyanya ini dapat memenangkan penghargaan program feature terbaik KPID DIY. Menurutnya pernikahan unik itu menceritakan tentang akulturasi budaya Jawa, Sunda dan Betawi.
"Itu karya saya sendiri. Pernikahan unik itu 1 Januari 2017 di masjid Cagar Budaya ploso kuning. Itu pernikahan anak terakhir Kiai Irvai yang memiliki ribuan santri. Itu dikemas unik karena keinginan para santri di seluruh nusantara itu," ujar Sudaryono.
Daryono mengatakan, prosesi pernikahan unik itu memuat adat tradisi dari tiga budaya yang ada. Sehingga waktu itu ada rektor UIN yang juga ikut menyaksikan menyebut pernikahan ini merawat kebhinekaan. Sebab keraton dengan adat Jawa ikut hadir dalam pernikahan ini.
Melalui Adik Sultan GBPH Yudhoningrat, Keraton memberikan dua kereta kencana yang digunakan pasangan pengantin.
"Prosesi diawali dengan pasangan pengantin diantar menggunakan mobil ferari terbuka kemudian ijab qobul diiringi gendhing jawa selesai itu adat jawa sunda mulai dari serah manten dll. Sampaisetelah itu ada marawis dan ondel ondel," ujar Sudaryono.
Daftar pemenang Anugerah Penyiaran DIY 2017:
Televisi
Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Terbaik: RBTV – Merokok di Tempatnya
Program Siaran Anak Terbaik: NET. Yogyakarta – Rona Pelestari Budaya Dongeng
Program Talkshow Terbaik: TVRI Yogyakarta – Plengkung Gading
Program Feature Terbaik: INDOSIAR – Fokus Daerah “Pernikahan Unik”
Program Berita Terbaik: TVRI Yogyakarta – Yogyawarta
Penyiar Berita Terbaik: JOGJA TV – Denta Aditya
Penyiar Non Berita Terbaik: TVRI Yogyakarta – Ferry Anggara
Program Siaran Berbahasa Jawa Terbaik: TVRI Yogyakarta – Canthing
Program Seni dan Tradisi Terbaik: TVRI Yogyakarta – Kethoprak “Raden Rangga 3”
Program Siaran Nasionalisme Terbaik: INDOSIAR – Fokus Daerah “Batik”
Program Religi Terbaik: ADi TV – Jendela Hati
Program Acara Terfavorit: ADi TV – Kangen Tembang Tembung
Radio
Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Terbaik: Megaswara – Korupsi
Program Siaran Anak Terbaik: RRI – Dongeng e Simbah
Program Talkshow Terbaik: RRI – Dialog “Radio Masuk Pasar”
Program Feature Terbaik: MQ FM – Buruh Gendong
Program Berita Terbaik: GCD FM – Sapa Jogja
Penyiar Berita Terbaik: RRI – Sukoco
Penyiar Non Berita Terbaik: Retjo Buntung FM – Aisya Kirana
Program Siaran Berbahasa Jawa Terbaik: Jogja Family – Kawruh Basa Jawa
Program Seni dan Tradisi Terbaik: Retjo Buntung FM – Pembacaan Buku Bahasa Jawa: Tamune Bu Reni
Program Siaran Nasionalisme Terbaik: Retjo Buntung FM – Puisi Pahlawan
Program Religi Terbaik: RRI – Tausiyah Udara
Program Acara Terfavorit: Geronimo FM – Kos Kosan Gayam