Liputan6.com, Bogor - Ribuan warga yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Puncak Bogor (GMPB), berencana unjuk rasa menuntut pemerintah daerah dan kepolisian menghentikan sistem buka tutup dan satu arah (one way) di jalur puncak Bogor, Kamis malam ini.
Mereka menolak buka tutup dan one way karena dianggap menyengsarakan masyarakat sekitar. Namun, hingga kini pihak Kepolisian Resor Bogor memastikan belum ada surat permohonan izin dari GMBP untuk aksi tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Dicky menyebutkan izin dari GMBP merupakan aksi damai berupa tabur bunga, menyalakan lilin, dan doa bersama di sekitar lokasi kecelakaan maut belum lama ini.
Advertisement
"Setahu saya izinnya hanya tabur bunga dan doa bersama. Itu pun jumlah massa yang terlibat aksi tidak lebih dari 50 orang," kata Dicky, Kamis (27/4/2017).
Namun, apabila aksi tersebut diikuti ribuan warga Puncak kemudian tujuannya untuk menolak pemberlakuan sistem buka tutup dan satu arah, tentu kepolisian akan membubarkan.
"Kalau izin aksi menolak one way tidak ada. Dan kalau pun aksi tabur bunga jumlahnya sampai 2.000-2.500 orang tentu izinnya akan dikaji ulang," kata dia.
Aksi massa dengan jumlah sangat besar akan mengganggu pengguna jalan serta menggangu ketertiban umum. Karenanya, kepolisian akan membubarkannya.
"Penggeraknya pun akan kami periksa," kata dia.
Dicky menjelaskan, one way di jalur Puncak merupakan upaya rekayasa lalu lintas oleh kepolisian bertujuan untuk mengurai kemacetan di jalur Puncak, terutama saat libur panjang maupun akhir pekan.
Kebijakan tersebut sudah diberlakukan sejak 1980 dan untuk kepentingan masyarakat luas. "Kalau tidak ada rekayasa lalu lintas pasti kemacetannya akan semakin parah," kata dia.
Jalan Puncak 2
Menurut Dicky selama belum ada jalur alternatif, pemberlakuan sistem one way akan terus dilakukan. Karenanya, dia berharap pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jalan Puncak 2.
Dengan begitu, wisatawan yang hendak menuju Cianjur maupun Bandung tidak perlu lagi melewati jalur Puncak melainkan jalur Puncak 2.
Beredar kabar aksi damai akan diikuti ribuan warga yang mengatasnamakan kelompok GMPB. Aksi tersebut untuk menuntut kepolisian menghapus sistem one way di jalur Puncak.
Aksi damai dilakukan selama tiga hari ke depan yang dimulai malam ini. Dalam aksi malam ini akan dikemas dengan kegiatan tabur bunga dan doa bersama di lokasi kecelakaan maut.
Pada acara puncak, mereka akan menggelar aksi di sepanjang jalur Puncak, mulai Simpang Ciawi hingga Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak dari GMPB untuk dikonfirmasi.