Pelaku Bom Panci Bandung Dulu Dikenal Supel

Agus, pelaku bom panci Bandung mulai berubah sikap sejak setahun terakhir.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Jul 2017, 12:02 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2017, 12:02 WIB
Bom Panci Bandung
Mardi, ayah pelaku bom panci Bandung. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Perubahan sikap yang terjadi pada Agus Wiguna, pelaku utama bom panci Bandung di rumah kontrakan Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat, sangat dirasakan tetangganya di Garut, Jawa Barat.

Kepala Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Garut, Jawa Barat, Suhyani mengatakan, penangkapan Agus Wiguna oleh tim Densus 88 kemarin cukup mengagetkan warga desa.

"Selama ini Agus tidak menunjukkan gelagat atau perilaku yang mencurigakan. Bahkan Agus dikenal warga yang baik," ujar dia, Garut, Jawa Barat, Minggu (09/07/2017).

Suhyani menjelaskan, pasca-menamatkan sekolah aliyah di Bungbulang Garut pada 2014, Agus melanjutkan kuliah di perguruan tinggi swasta Cimahi, Bandung.

"Selama kuliah dan apabila menyempatkan untuk pulang kampung pun tidak pernah tersirat ada perilaku yang mencurigakan," ungkap dia.

Menurut Suhyani, saat pulang kampung di kala libur kuliahnya, Agus dan ayahnya Mardi selalu berbaur dengan warga.

"Saat itu bisa saya katakan ia tidak berafiliasi atau tergabung dengan kelompok ekstrem atau radikal, karena memang sering berbaur," kata dia.

Namun, kata Suhyani, Agus mulai berubah dalam satu tahun terakhir. Agus yang awalnya ramah dan mudah bergaul alias supel, mulai meninggalkan kebiasaan itu dan lebih mengurung diri.

"Pas Lebaran kemarin, Agus selama pulang lebih mengurung diri di rumahnya dan tidak selayaknya, tidak mau berbaur dengan masyarakat," ujar dia.

Hal yang sama dirasakan sang ayah, Mardi. Perubahan drastis sikap Agus dimulai dua bulan terakhir. Bahkan, sang anak meminta izin pisah kontrakan, termasuk enggan berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat, meski sebelumnya dikenal supel.

Agus Wiguna, pemuda 22 tahun itu melancarkan aksinya kemarin. Berbekal keterampilan merakit bom dari internet, Agus meledakkan bom panci, meskipun tidak tepat sasaran karena kesalahan teknis.

Akibat ledakan bom panci Bandung pada pukul 15.30 WIB itu, warga Bandung, Jawa Barat cukup kaget. Namun, tidak ada korban dalam ledakan itu.

Saat polisi datang ke lokasi, ditemukan panci berisi paku dan rangkaian bom yang sudah meledak. Agus kini meringkuk di tahanan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam keterangan polisi, Agus rencananya akan memporak-porandakan Cafe Bali, Jalan Braga, Bandung, dan Rumah Makan Celengan di Astana Anyar dan Gereja Buahbatu, Bandung, Jawa Barat. Agus berdalih, ledakan bom panci tersebut sebagai jihad untuk memerangi warga nonmuslim.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya