Kesaksian Warga Sebelum Joya Dibakar Hidup-Hidup

Tak diketahui, Joya datang ke tempat itu dari daerah mana. Musala berwarna biru hanya dilintasi satu jalan saja.

oleh Fernando Purba diperbarui 08 Agu 2017, 08:17 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 08:17 WIB
Musala
Musala Al Hidayah, tempat Joya melaksanakan salat Asar sebelum tragedi amplifier berdarah terjadi. (Liputan6.com/Fernando Purba)

Liputan6.com, Bekasi - Muhammad Alzahra alias Joya (30), warga Kampung Kavling Jati, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara, tewas dibakar hidup-hidup oleh warga. Joya dituduh mencuri sebuah amplifier atau pengeras suara di Musala Al-Hidayah, Pondok Cabang Empat, RT 2/1, Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Selasa, 1 Agustus 2017.

Musala yang telah diwakafkan itu berdiri tepat di halaman depan rumah Rojali (41). Rojali adalah orang pertama yang melihat Joya menunaikan salat Asar.

"Ia masuk tanpa permisi dah langsung membuka pintu musala. Yang buat curiga, setelah salat, ia tidak menutup pintu kembali," kata Rojali, saat ditemui wartawan.

Tak diketahui Joya datang ke tempat itu dari daerah mana. Musala berwarna biru itu hanya dilintasi satu jalan. Sebelah kanannya mengarah ke sebuah kampung, yang bernama Desa Pondok. Desa itu adalah permukiman warga paling pojok, sebelum ada pangkalan minyak milik PT Pertamina dan laut.

Sedangkan, sebelah kiri musala adalah jalan yang sama menuju tempat Joya diamuk dan dibakar warga di Pasar Muara Bakti, RT 12/7, Babelan. Jalan tersebut merupakan jalan yang pasti dilewati Joya jika ia hendak pulang ke rumahnya di Cikarang Utara.

"Motornya pun di parkir di situ," ucap Rojali sembari menunjuk halaman luar rumahnya.

Pada kasus ini, polisi telah menetapkan dua orang tersangka. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan dua tersangka masing-masing berinisial NMH atau NA dan SH atau SU. Keduanya sempat diperiksa sebagai saksi sebelum akhirnya ditetapkan menjadi tersangka.

Argo membeberkan, peran kedua pelaku adalah menendang Joya saat pengeroyokan terjadi. Namun, keduanya tidak terlibat aksi pembakaran.

"Peran N adalah menendang di perut sekali dan punggung dua kali. SH menendang punggung dua kali," kata dia.

Polisi saat ini masih memburu pelaku lain, termasuk yang terlibat dalam aksi pembakaran. Hingga saat ini, polisi belum mengetahui secara pasti jumlah orang yang terlibat dalam pengeroyokan dan pembakaran Joya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya