Parlindungan Purba: CPS Kunci Pembiayaan Asian Development Bank

Daerah ingin terlibat dalam perencanaan ADB maka dapat dilakukan melalui Country Partnership Strategies (CPS).

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 14 Agu 2017, 14:36 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 14:36 WIB
Parlindungan Purba: CPS Kunci Pembiayaan Asian Development Bank
Daerah ingin terlibat dalam perencanaan ADB maka dapat dilakukan melalui Country Partnership Strategies (CPS).

Liputan6.com, Jakarta Anggota Delegasi Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) mengunjungi Kantor Pusat the Asian Development Bank (ADB) di Distrik Mandaluyong City, Metro Manila, 10/8/2017.

Isu utama yang menjadi perhatian delegasi BKSP terkait kemungkinan pembiayaan pembangunan daerah melalui skema ADB.

“Kita membutuhkan Rp. 5.000 triliun untuk infrastruktur sedangkan yang bisa didukung oleh APBN, APBD dan hibah menurut informasi hanya sekitar Rp. 2.500 triliun, jadi ada kebutuhan Rp. 2.500 Trilyun yang mesti melibatkan badan usaha dan swasta”, ujar anggota BKSP DPD RI Parlindungan Purba, yang juga menjadi Ketua Komite II DPD RI.

Pihak ADB yang diwakili oleh Syurkani Ishak Kasim menyatakan bahwa ADB memiliki mandat development financing seperti program mengatasi kemiskinan dan perlindungan sosial, jadi tidak hanya infrastruktur seperti AIB (Asian Infrastructure Bank) dan bekerja sesuai dengan kesepakatan dengan negara anggota.

“Keunikan ADB adalah yang paling memahami Indonesia karena berada di wilayah Asia Tenggara, dibanding World Bank yang memiliki kapasitas lebih besar namun anggotanya lebih besar 189 negara dan portofolionya bermacam-macam. Kalau Asia Tenggara ini kan pembangunannya lebih jelas, seperti jalan, air bersih dan sebagainya”, ujar Parlindungan Purba, anggota DPD RI dari Sumatera Utara.

Syaukani melanjutkan, apabila daerah ingin terlibat dalam perencanaan ADB, maka dapat dilakukan melalui Country Partnership Strategies (CPS) yang akan menjadi dasar pihaknya memutuskan proyek-proyek yang diprioritaskan di Indonesia.

Parlindungan Purba mengatakan bahwa DPD RI berencana menyelenggarakan sebuah seminar nasional pembangunan daerah. Potensi pendanaan ADB sangat menarik untuk tujuan pendanaan program-program implementasinya.

“CPS ini pintu masuk, (yang di dalamnya) akan kita bicarakan mulai dari asuransi bencana alam, danau, pariwisata, energi terbarukan, jalan raya, air bersih,” kata Parlindungan Purba mengakhiri pernyataannya dalam pertemuan tersebut.

Delegasi BKSP DPD RI yang dipimpin Prof. Dr. Dailami Firdaus (Jakarta) mengadakan kunjungan ke Filipina pada tanggal 8-10 Agustus 2017, guna bertemu para mitra di Senat, DPR Filipina, ADB dan Persatuan Perawat Filipina. Turut serta selain Parlindungan Purba (Sumatera Utara) adalah H. Abu Bakar Jamalia (Jambi), Ahmad Jajuli (Lampung), Dr. I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Bali), dr. Delis Julkarson Hehi (Sulawesi Tengah), Adrianus Garu (NTT) dan Pendeta Carles Simaremare (Papua).

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya