Kemarau, Ratusan Warga Karawang Berebut Air Bersih Bantuan BPBD

Air bersih menjadi barang langka dan mahal bagi warga Karawang selama musim kemarau selama 3 bulan.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 20 Sep 2017, 19:29 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2017, 19:29 WIB

Liputan6.com, Karawang - Warga Pangkalan di Karawang, Jawa Barat, langsung berebutan untuk mendapatkan air bersih yang disuplai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang (BPBD), Rabu siang (20/9/2017).

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, air bersih menjadi barang langka dan mahal bagi warga selama musim kemarau selama 3 bulan. Mereka hanya bisa mengandalkan sisa air di sungai dan kubangan yang keruh untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak.

Selain daerah Pangkalan, ada 4 kecamatan lain yang dilanda kekeringan, yakni Teluk Jambe, Ciampel, Pakisjaya dan Tegalwaru.

Ancaman kekeringan memaksa jajaran Polres Bandung mengubah fungsi kendaraan water canon, yang biasa untuk menghalau pengunjuk rasa menjadi mobil penyuplai air bersih ke sejumlah wilayah yang sulit dijangkau.

Tercatat ada 16 kecamatan yang dilanda kekeringan air bersih, termasuk ribuan hektare sawah di sejumlah wilayah seperti di Soreang dan Majalaya, karena irigasi mengering.

Selama sebulan terakhir, warga hanya menghandalkan air bersih untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Kekeringan juga mengancam petani budidaya ikan dan petani padi di Desa Gampingan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, gagal panen. Selama sebulan terakhir, Bendungan Dempok yang menjadi sumber air terus mendangkal. Para petani budidaya ikan terpaksa panen lebih awal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya