Silaturahmi Politik dan Strategi Kampanye Sejuk Ala Azwar Anas

Azwar Anas mengunjungi makan Bung Karno di Blitar dan Mataraman, Kabupaten Ngawi.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Okt 2017, 12:04 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2017, 12:04 WIB
Bupati Azwar Anas
Bupati Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono atau Kanang, dan Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko saat melakukan 'Salam Komando'. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Setelah diusung PDIP menjadi calon Wakil Gubernur pada Pilkada Jawa Timur 2018, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mulai melakukan silaturahmi politik ke sejumlah tempat. Di antaranya berziarah ke makam Presiden ke-1 RI Sukarno di Blitar, Jawa Timur, pada Rabu 18 Oktober lalu.

Memakai kemeja batik merah, Azwar didampingi Wali Kota Blitar Samanhudi dan Bupati Blitar Rijanto.

"Ini kunjungan pertama kami setelah kemarin ditugaskan untuk mengikuti proses politik di Jawa Timur. Penting bagi kita semua, untuk menyerap inspirasi dari Bung Karno," ujar Azwar di sela ziarahnya.

Menurut Azwar, sebagai proklamator kemerdekaan RI, Bung Karno sangat berjasa dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Dia mendapat pelajaran penting dari perjalanan hidup Bung Karno.

"Beliau bukan hanya berjasa dalam proses kemerdekaan Indonesia, tapi juga membangun paradigma bagaimana kita berpikir sebagai sebuah bangsa," ucap dia.

Azwar menyebutkan, ziarah ke makam pahlawan perlu dilakukan masyarakat. Karena itu, di Banyuwangi dia membuat program bernama Ziarah Kebangsaan.

Melalui program itu, Azwar memberangkatkan sejumlah pelajar secara berkala, untuk berziarah ke makam Bung Karno.

"Kita ingin anak-anak muda meneladani Bung Karno. Itu menjadi bekal untuk membentuk sikap berkebangsaan, menjadikan mereka anak muda yang siap menjaga negeri kita sebagai rumah yang ramah bagi kemajemukan," kata dia.

Azwar juga memanfaatkan kesempatan di Blitar untuk mencari masukan dan menyerap aspirasi dari para tokoh serta kepala daerah setempat.

"Seperti program-program Pak Samanhudi ini bagus, beliau punya concern di bidang pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Pak Rijanto juga dikenal mampu memajukan ekonomi Blitar. Saya meminta masukan dari beliau berdua, termasuk untuk perbaikan di Banyuwangi," kata Azwar.

 

 

 

Kunjungan ke Mataraman

Sehari kemudian, Azwar menyambangi Mataraman dengan berkunjung ke Kabupaten Ngawi Kamis 19 Oktober malam. Dia mendatanngi kediaman Bupati Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang.

Di kediaman Kanang, turut mendampingi Ketua DPC PDIP Kabupaten Ngawi yang juga Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko serta para pengurus PDIP. Di ruang tamu, Anas, Bupati Kanang, dan Dwi Rianto kemudian melakukan 'Salam Komando'.

Anas mengatakan, silaturahim ini sekaligus untuk meminta masukan dari Bupati Kanang, terkait langkah dan program-program ke depannya.

"Mas Kanang adalah tokoh senior, baik di partai maupun pemerintahan. Maka wajib hukumnya bagi saya untuk minta saran-saran dari beliau. Bukan hanya saran terkait strategi politik, tapi juga program-program kerakyatan ke depannya untuk menyukseskan agenda Nawacita dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan nasional 2019," papar dia.

"Tadi Mas Kanang sempat menyampaikan, Ngawi itu bisa dibilang 'ngawiti' atau memulai. Maka saya memulai silaturahim politik ini antara lain di Ngawi setelah kemarin berziarah di makam Bung Karno," ucap Anas.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Merancang Kampanye Sejuk

Selain ke makam Bung Karno dan Mataran, Azwar juga bertemu dengan Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari, dan jajaran pengurus di kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari Industri Surabaya, Jawa Timur, Jumat 20 Oktober malam.

Kedatangan Azwar ke PDIP Jatim setelah direkomendasi sebagai cawagub pasangan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, yang kini menjabat Wakil Gubernur Jatim.

"Ketika Gus Ipul datang ke PDIP Jatim kemarin, saya enggak bisa ikut, karena sedang silaturahim ke wilayah Mataraman. Kedatangan saya kali ini ingin merancang kegiatan kampanye yang inspiratif dan kreatif bersama jajaran DPD. Kampanye ini tidak hanya di darat, tapi juga di udara lewat sosial media," tutur dia.

Azwar ingin merancang kampanye yang menyejukkan dan menyenangkan warga Jatim, serta tidak akan kampanye menjelekkan atau mencaci orang lain.

Menurut Anas, saat ini masyarakat tidak menginginkan kampanye yang mengarah ke fitnah dan tak santun. Namun, lebih ke kegiatan menarik sehingga menjadi perhatian orang banyak.

"Sekarang ada paradigma baru, trend-nya itu good news is good news, bukan lagi bad news is good news. Karena itulah pentingnya didiskusikan untuk merancang kampanye inspiratif," kata dia.

Informasi yang disampaikan, lanjut Azwar, akan dibentuk menyejukkan. Sehingga mudah dimengerti, bukan berita sampah yang justru akan menyesatkan masyarakat.

Menanggapi isu dirinya menggunakan fasilitas negara dalam safari politiknya selama tiga hari di Mataraman, Anas membantahnya.

"Selama lima tahun saya tidak pernah ambil cuti. Padahal, dalam setahun ada jatah cuti 12 hari untuk ASN (aparatur sipil negara). Saya kemarin keliling ke tokoh-tokoh PDIP di Mataraman juga tidak gunakan mobil dinas dan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas). Kenapa enggak saya lakukan pada Sabtu-Minggu, karena pada hari itu banyak kegiatan masyarakat," tandas Azwar Anas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya