Polisi Usut Asal Senjata yang Digunakan Dokter Pembunuh Istri

Dokter Letty tewas setelah diberondong dua pucuk senjata api di tempatnya bekerja, Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 11 Nov 2017, 16:51 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2017, 16:51 WIB
Jadi Tempat Pembunuhan Dokter, Klinik Azzahra Tutup
Sejumlah awak media berada di depan Klinik Azzahra Medical Center, Jakarta, Jumat (10/11). Tak ada garis polisi terpasang usai peristiwa dokter Letty Sultri yang tewas ditembak suaminya, dokter Helmi di klinik itu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mengusut kasus pembunuhan yang dilakukan dokter Ryan Helmi terhadap istrinya, dokter Letty Sultri.

Korban tewas setelah diberondong menggunakan dua pucuk senjata api (senpi) di tempatnya bekerja, Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Helmi mengaku mendapatkan dua pucuk senpi itu dari orang lain yang belum diketahui identitasnya.

Senpi itu dibeli sekitar Agustus 2017 lalu secara ilegal. "Dia mendapatkan senjata itu 3 bulan sebelumnya," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (11/11/2017).

Berdasarkan pengakuan pelaku, lanjut Argo, dua pucuk senpi tersebut dibeli dengan harga Rp 45 juta.

"Dia membeli dengan harga untuk (jenis) revolver-nya itu harga Rp 25 juta, untuk jenis FN itu Rp 20 juta," beber dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Ditahan di Polda

Argo belum bisa memastikan apakah dua senpi yang dibeli merupakan senjata organik atau rakitan. Saat ini, dua pucuk senpi itu tengah diuji di Laboratorium Forensik Polri.

"Senjata saat ini masih di Labfor. Penjualnya masih kami cari," ucap Argo.

Akibat perbuatannya itu, dokter Helmi kini ditahan di Mapolda Metro Jaya dan dijerat dengan pasal berlapis.

Dia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Dia terancam hukuman mati atau maksimal 20 tahun penjara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya