Gunung Agung Meletus, Bandara Ngurah Rai Tutup hingga Selasa Pagi

Alasan penutupan karena debu vulkanik letusan Gunung Agung mengarah ke Bandara Ngurah Rai dalam level ketinggian 26 ribu dan 10 ribu kaki.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Nov 2017, 16:55 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 16:55 WIB

Liputan6.com, Bali - Pasca-Gunung Agung erupsi, otoritas Bandara Ngurah Rai, Bali menutup semua penerbangan selama 24 jam mulai pagi tadi hingga Selasa, 28 November esok demi keselataman penerbangan.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (27/11/2017), para penumpang diminta turun dari pesawat karena seluruh penerbangan dibatalkan.

Alasan penutupan karena debu vulkanik dari letusan Gunung Agung mengarah ke Bandara Ngurah Rai dalam dua level ketinggian, yakni pada 26 ribu dan 10 ribu kaki. Arah angin dari utara dan timur laut membuat Ngurah Rai terdampak debu vulkanik.

Setelah sempat ditutup satu malam, pada pukul 06.00 Wita tadi, Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali dibuka. Pembukaan bandara diputuskan berdasarkan pantauan visual dan satelit. Bahwa debu vulkanik belum sampai ke area bandara dan 104 penerbangan dipastikan dapat beroperasi kembali seperti biasa.

Imbas dari penutupan Bandara Ngurah Rai, penerbangan dari Halim Perdana Kusuma, Jakarta terpaksa dibatalkan. Sejumlah penumpang mengeluh karena baru mengetahui pembatalan ini dan terpaksa meminta refund.

Sementara itu, 12 penerbangan dari Bandara Juanda, Sidoaro, Jawa Timur dibatalkan. Penumpang kebanyakan memilih refund tiket dan melanjutkan perjalanan melalui darat menuju Bali.

Sedangkan dua maskapai dengan rute Surabaya-Denpasar, yaitu Garuda Indonesia dan Air Asia secara resmi meniadakan penerbangan menuju Denpasar. Delapan penerbangan menuju Bandara Lombok juga dibatalkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya