Liputan6.com, Gunung Kidul - Dengan penuh hati-hati, seorang nenek dievakuasi oleh petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim SAR, TNI, dan Polri Pekalongan, Jawa Tengah. Mereka bahu-membahu mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Sabtu (2/12/2017), sebanyak 10 perahu karet dikerahkan oleh BPBD Pekalongan guna mengevakuasi warga ke posko-posko pengungsian yang sudah disediakan. Sejak Jumat siang hingga sore, sudah 800 warga dievakuasi dan ditampung di kantor pemerintahan.
Baca Juga
Dua posko pengungsi, Kantor Kecamatan dan Gedung Olahraga Hoegeng, mampu menampung hingga lima ribu jiwa lebih. Namun kebutuhan para pengungsi seperti obat-obatan, minyak penghangat, dan selimut masih sangat minim.
Advertisement
Sementara di Gunung Kidul, Yogyakarta, genangan air masih terjadi di sejumlah titik meski banjir besar sudah berlalu. Di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, ketinggian air bahkan masih sekitar dua meter. Warga pun terpaksa bertahan di tenda pengungsian.
Banjir yang menggenangi kawasan tersebut sejak Selasa lalu ini memicu kerusakan rumah dan perabot. Bahkan, banyak di antara para pengungsi yang trauma setelah kejadian tersebut.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah desa setempat guna membantu meringankan beban warga terdampak. Mulai dari pengadaan mesin penyedot air hingga proses evakuasi serta penyediaan sarana dan prasaran bagi para pengungsi banjir Gunung Kidul.