Jawab Keluhan Emak-Emak, Pertamina Tambah Pasokan Gas Elpiji 3 Kg

Penambahan pasokan gas elpiji meliputi wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 06 Des 2017, 02:13 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 02:13 WIB
Gas Langka
Sepekan belakangan ini ketersediaan gas elpiji ukuran 3 kg (melon) di beberapa desa di lima Kecamatan mendadak hilang dari pasaran. Foto: (Fajar Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina menambah pasokan gas elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal itu demi menjawab animo masyarakat serta sejumlah keluhan para ibu rumah tangga terkait kelangkaan gas elpiji.

Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat, Dian Hapsari Firasati menyampaikan, penambahan pasokan yang digelontorkan itu masuk di wilayah Marketing Operation III yang meliputi Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

"Pasokannya bervariasi untuk masing-masing wilayah. Bahkan ada yang mencapai 60 persen dibandingkan penyaluran normal," tutur Dian kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Menurut Dian, pihaknya melakukan penambahan pasokan mulai dari agen atau pangkalan resmi. Untuk operasi pasar sendiri, Pertamina sudah menggelar sejak Senin 4 Desember dan akan terus berlanjut hingga Kamis 7 Desember 2017.

"Beberapa wilayah yang saat ini sudah menerima operasi pasar adalah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Depok," jelas dia.

Untuk Kota Bogor, operasi pasar digelar di 25 titik dengan menyalurkan sekitar 42 persen gas elpiji 3 kilogram dibandingkan rata-rata penyaluran normal. Sama halnya di wilayah Depok, operasi pasar juga sudah menyalurkan sekitar 24 persen dibanding distribusi biasanya.

Kemudian di Priangan Timur yang mencakup Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, operasi pasar mencapai 60 persen dibanding normal.

Selanjutnya di DKI Jakarta dan sekitarnya hingga 46 persen dibandingkan penyaluran normal. Adapun Bandung, Cimahi, Sumedang dan sekitarnya juga mendapat penambahan pasokan hingga 50 persen gas elpiji 3 kilogram.

"Operasi pasar ini bertujuan bukan hanya menambah pasokan di masyarakat, namun juga sebagai upaya untuk menstabilkan harga. Karena pada operasi pasar ini, elpiji 3 kilogram dijual sesuai dengan harga eceran resmi di masing-masing daerah," ujar Dian.

 

Imbauan Pertamina

Dian pun meminta agar masyarakat bisa tetap tenang dan tidak melakukan pembelian gas elpiji 3 kilogram secara berlebihan. Apabila warga masih menemukan adanya kelangkaan atau harga yang tidak wajar, dapat menghubungi Contact Pertamina di nomor 1500-000.

"Seiring dengan penambahan pasokan ini, tentunya kami juga menghimbau agar masyarakat yang bukan target pengguna elpiji 3 kilogram agar tidak turut menggunakan elpiji 3 kilogram. Karena elpiji 3 kilogram ini merupakan barang yang disubsidi pemerintah, khusus untuk masyarakat tidak mampu. Sehingga dalam penyalurannya juga harus dijaga kuota atau jumlahnya," Dian menandaskan.

Kelangkaan gas 3 kilogram hampir merata terjadi di Kota dan Kabupaten Bogor. Kelangkaan yang sudah terjadi sepekan terakhir ini membuat masyarakat menjerit tidak bisa memasak.

Menurut Suherni, warga Pamoyanan, Bogor Selatan, Kota Bogor, kelangkaan merata hingga di pangkalan resmi. Dalam empat hari terakhir, warga semakin menjerit akibat kelangkaan elpiji ini.

"Kami kesulitan, di tingkat pengecer sampai agen gas kosong," kata Suherni, Selasa (5/12/2017).

Sejumlah warga ada yang mencari tabung ke wilayah kecamatan lain. Sebelumnya diakui Suherni, rata-rata warga berkeliling kampung bahkan sampai ke keecamatan lain, namun tidak menemukam satu pun warung maupun agen yang menjual gas.

"Semua habis, kami pun mencari sampai ke SPBU, sama, habis juga," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya