Lindungi Anak dari Predator Seks

Anak-anak yang seharusnya dilindungi oleh negara, malah menjadi korban kejahatan seksual oleh oknum tak bertanggung jawab.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 14 Jan 2018, 07:41 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2018, 07:41 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Lagi-lagi kasus kejahatan seksual terhadap anak kembali terulang. Kali ini bahkan lebih dahsyat dari sebelumnya. 41 anak di Tangerang, Banten menjadi korban WS alias Babeh. Hanya dengan iming-iming ajian Semar Mesem, Babeh berhasil merebut hati puluhan anak-anak dan berbuat jahat kepada mereka.

Seperti yang ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Minggu (14/1/2018), kasus kekerasan terhadap anak bukanlah yang pertama. Pada 1993, Robot Gedeg alias Siswanto membunuh dan memutilasi 12 anak setelah melakukan kekerasan seksual. Tak kalah sadis, pada 2010, Baekuni alias Babe membunuh 14 anak dan menyodomi mayat mereka. Empat anak di antaranya bahkan dimutilasi.

Ancaman hukuman kebiri hingga hukuman mati nyatanya tak membuat jera. Kasus serupa terulang lagi, 41 anak menjadi korban kekerasan seksual oleh WS alias Babeh. Lain lagi dengan kasus video porno melibatkan wanita dewasa dengan dua anak-anak di bawah umur. Ironinya, sang ibu kandung juga terlibat.

Anak-anak yang seharusnya dilindungi oleh negara, malah menjadi korban kejahatan seksual oleh oknum tak bertanggung jawab. Tak hanya merusak dan mengancam kejiwaan anak-anak untuk saat ini namun juga mengancam masa depan mereka.

Tak jarang pelaku kekerasan seksual terhadap anak merupakan korban di masa lalunya. Trauma yang mendalam menjadi beban masa depannya. Jika tak ditangani dengan benar sedikitnya 41 anak terancam menjadi pelaku kejahatan serupa di masa depan.

Pencegahan terjadi kasus serupa juga menjadi penting. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia menyatakan kejahatan terhadap anak dari tahun ke tahun, relatif tinggi dan terkait jaringan pedofil internasional.

Peran dari masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar jika ada hal mencurigakan, menjadi salah satu kunci mencegah kasus serupa terjadi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya