Hidupkan Becak, Anies: Kalau Sudah Kontrak Politik Harus Dilunasi

Menurut Anies, diaktifkannya kembali becak di Jakarta ini semata untuk melunasi kontrak politik yang dia tandatangani saat kampanye 2016.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Jan 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 13:00 WIB
Anies Baswedan menyambangi RS Siloam untuk menjenguk korban ambruknya balkon BEI
Anies Baswedan menyambangi RS Siloam untuk menjenguk korban ambruknya balkon BEI (Liputan6.com/ Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan pelegalan becak di Jakarta bagian dari kontrak politik Anies-Sandi dengan Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu yang ditandatangani Anies pada 2 Oktober 2016.

"Iya, iya (benar)," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Menurut Anies, diaktifkannya kembali becak di Jakarta ini semata untuk melunasi kontrak politik yang dia tandatangani saat kampanye 2016 lalu.

"Iya dong kalau saya berjanji saya harus melunasi," ucapnya.

Kontrak Politik Anies-Sandi dengan warga Tanah Merah

Meski demikian, Anies membantah jika setiap kebijakannya hanya untuk memenuhi janji politik yang kadung dia tandatangani. "Bukan tergantung, tapi saya melunasi apa yang saya dijanjikan. Sudah janji kok," kata Anies.

Sementara itu, Wagub Sandiaga Uno mengatakanpenataan becak tersebut adalah hutang kontrak politik pemerintah sebelumnya yang kini dilunasi oleh Anies-Sandi.

"Becak itu ternyata ada kontrak politik dari pemerintah sebelumnya juga yang harus kita tunaikan jadi buat kita buat dalam satu kontinuitas satu kesinambungan," tandas Sandiaga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kontrak Politik Tanah Merah

Anies Tinjau Gedung BEI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (15/1). Polisi masih menyelidiki insiden ambruknya balkon tersebut. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Anies Baswedan telah menandatangani kontrak politik dengan warga Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2016 lalu.

Dalam kontrak politik itu disebut Anies akan menjadi mediator antara pihak yang mengklaim kepemilikan Tanah Merah dengan warganya.

"Tanah itu diklaim oleh perorangan, sementara warga meninggali lahan itu sejak 20 tahun lalu dan sudah ada bangunan seperti sekolah dan fasilitas lain yang dipakai warga di situ," ujar Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif, kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Kemudian, Anies juga berjanji akan menghidupkan fungsi RT/RW di Tanah Merah. "Dulu fungsi RT/RW zaman Pak Jokowi sudah difungsikan lagi, tapi zaman Ahok malah dibekukan lagi," ujar dia.

Jika hal itu dipenuhi oleh Anis, maka warga Tanah Merah wajib memilih pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta.

"Otomatis seperti itu (perjanjiannya)," ucap Syarif.

Kontrak politik itu, kata Syarif, terjadi ketika warga Tanah Merah mendatangi Anies dan berkeluh kesah soal nasib tempat tinggal mereka yang tak menentu selama 20 tahun.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya