Liputan6.com, Jakarta - Usai ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Hanura, Marsekal Madya (Purn) Daryatmo bertandang ke kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto. Ia bermaksud bersilaturahmi dengan pendiri Hanura tersebut.
Pantauan di lokasi pukul 14.00 WIB, puluhan kader Hanura, beserta Ketua Umum Daryatmo dan Sekjen gagal bertemu Wiranto. Menkopolhuman itu rupanya masih berada di Istana Negara.
Baca Juga
Pengurus Hanura kubu Sarifudin Sudding itu pun harus menunda rencananya. Acara silaturahmi dialihkan ke Hotel Sultan di bilangan Gatot Subroto Jakarta Pusat, sekira pukul 18.00 WIB.
Advertisement
"Kita pindah tempat, nanti malam ya setelah Maghrib di Hotel Sultan," kata Wakil Sekjen Partai Hanura, Dadang Rusdiana kepada awak media di Rumah Wiranto, Kamis (18/1/18).
Sebelumnya, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura kubu Sarifuddin Sudding menetapkan ketua umum baru. Marsekal Madya (Purn) Daryatmo, yang sebelumnya merupakan pelaksana tugas, menjadi ketua umum definitif.
Munaslub digelar menyusul mosi tidak percaya pada kepemimpinan Hanura di bawah Oesman Sapta Odang.
Saran Kubu OSO
Pengurus Hanura kubu Oesman Sapta Odang (OSO) menanggapi penunjukan ketua umum baru oleh kubu Sarifuddin Sudding. Wasekjen Hanura kubu OSO, Tridianto mengatakan Kemenkum HAM telah mengeluarkan SK pengurus baru Hanura dibawah kepemimpinan OSO.
"Kita berharap pengurus DPC dan DPD yang masih berada di kubu sebelah bisa kembali ke jalan yang benar. Saya yakin dia sudah tahu bahwa kubu Pak OSO sudah menang di jalur hukum," ucap Tridianto saat dikonfirmasi, Kamis (18/1/2018).
Hanura kubu Sudding sendiri menetapkan Marsekal Madya (Purn) Daryatmo dalam Munaslub yang digelar di Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Tridianto menilai kubu Sudding hanya membuang energi. Ia berharap, seluruh kader kembali bersatu demi memenangkan Pemilu 2019.
"Yang di DPR ya fokus di DPR dan bina dapilnya. Yang belum di DPR ya bantu konsolidasi organisasi dan bina calon dapilnya. Yang mikir munaslub ya rapopo (engak apa-apa), tapi pelaksanaannya nanti saja 2 tahun lagi. Jangan sekarang," ungkap Tri.
Dia mengungkapkan energi yang ada sebaiknya digunakan untuk persiapan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Tujuannya, lanjut dia, meningkatkan elektabilitas Hanura.
"Sekarang ini harus fokus untuk konsolidasi dan pemenangan Pilkada serta persiapan Pemilu 2019," pungkas Tridianto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini
Advertisement