Para Pemuka Agama Gelar Acara Musyawarah Besar Kerukunan Bangsa

Pertemuan membahas kerukunan akan dihadiri 450 pemuka agama. Mereka akan membahas 7 permasalahan besar.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Feb 2018, 14:59 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2018, 14:59 WIB
20160404- Din Syamsuddin deklarasi Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju-Jakarta- Johan Tallo
Din Syamsuddin memberikan keterangan pers saat deklarasi Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM) di Jakarta, Senin (4/4/2016). Dewan Nasional PIM menggalang potensi kemajemukan untuk ikut memajukan kehidupan bangsa. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Para pemuka agama berkumpul bersama dan mempersiapkan sebuah acara besar yang akan membahas kerukunan bangsa. Acara yang bertajuk "Rukun dan Bersatu, Kita Maju" itu diselenggarakan di Hotel Grand Sahid, Jakarta pada 8-10 Februari 2018.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsudin menyampaikan, acara itu bernama "Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa".

"Kegiatan ini sudah kami laporkan kepada Presiden (Joko Widodo) dan diharapkan dengan kepadatan agenda, beliau bisa menyapa para pemuka agama demi kerukunan bangsa Indonesia," tutur Din Syamsudin di Kantor UKP-DKAAP, Gedung Sekretariat Negara, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

Menurut Din Syamsudin, ajang silaturahmi itu akan dihadiri 450 pemuka agama dari seluruh wilayah di Tanah Air. Semua akan berdialog membahas sejumlah permasalahan yang riil, fundamental, strategis, dan krusial untuk dicari solusinya berdasarkan kesepakatan bersama.

"Permusyawaratan, perhelatan besar ini saya kira baru pertama kali dalam sejarah dalam jumlah besar melibatkan seluruh pemuka agama di daerah-daerah dan diselenggarakan dari dan oleh umat beragama untuk bangsa," jelas dia.

 


Membahas 7 Masalah

Din Syamsuddin
Din Syamsuddin (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Sedikit merinci, musyawarah tersebut akan membahas tujuh permasalahan terkait kerukunan antar beragama. Di antaranya pandangan dan sikap umat beragama tentang NKRI yang berdasarkan Pancasila, Indonesia yang bercirikan Bhineka Tunggal Ika, dan pemerintahan yang sah hasil pemilu demokrasi berdasarkan konsitusi.

Kemudian soal prinsip kerukunan antar umat beragama, masalah penyiaran agama dan pendirian rumah ibadah, solusi terhadap masalah intra-agama dan rekomendasi tentang faktor nonagama yang mengganggu kerukunan antar umat beragama.

"Akan dihadiri tiga ribuan umat dari berbagai agama. Termasuk pemuka agama dan jemaah. Beberapa kalangan pejabat pemerintah, anggota DPR juga diundang untuk duduk bersama. Walaupun kita berbeda agama, namun tetap satu," Din Syamsudin menandaskan.

Dalam konpers rencana penyelenggaraan acara itu, Din Syamsudin didampingi sejumlah tokoh. Di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Yusnar Yusuf, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Suhud, dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt Henriette Tabita Lebang.

Kemudian, Ketua Umum Pengurus Harian Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI Purnawirawan Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Philip K Wijaya, dan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya