Liputan6.com, Jakarta - Setelah 13 jam terhimpit beton, Mutmainah Syamsudin, seorang korban tertimbun longsor Bandara Soetta berhasil dievakuasi tim gabungan, Selasa pagi.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (6/2/2018), meski korban dalam kondisi lemah, tim medis yang telah bersiaga langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Proses evakuasi Mutmainah membutuhkan waktu panjang mengingat bobot dindong beton yang menimpa kendaraan sangat berat. Ini mendorong Tim Basarnas, TNI, dan Polri harus ekstra hati-hati sat mengevakuasi korban.
Advertisement
"Tingginya 50 sentimeter, lebarnya kurang lebnig 5-6 meter. Pikiran saya dengan crane yang tadi malam, mampu mengangkat . Ternyata tidak mampu dan mengambil risiko yang tinggi apabila kita mengangkat. Karena di atasnya masih banyak tanah-tanah," kata Kabasarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaudi.
"Bisa-bisa putus talinya dan membebani korban. Sehingga kita pakai jakhidrolik, kita tahan beton-beton itu, lalu kita potong semua. Mulai dari pintunya, setir, kursi, dan akhirnya bisa dikeluarkan secara perlahan-lahan," jelas dia.
Keberhasilan evakuasi Mutmainah disambut gembira rekan sejawat korban di PT Garuda Maintenance Facility (GMF). Mereka berharap kondisi korban semakin membaik setelah ditangani tim medis.
Senin petang, 5 Februari 2018, Mutmainah Syamsudin dan Dianti Dyah Ayu Cahtyani, tengah dalam perjalanan pulang seusai bekerja. Setiba di underpass perimeter selatan Bandara Soekarno Hatta, tiba-tiba longsor dan dinding beton menimpa kendaraan mereka.
Dianti lebih dulu dievakuasi dengan selamat, pada Selasa dini hari, pukul 03.00 WIB. Namun Tuhan berkehendak lain. Sekitar pukul 07.00 pagi tadi, Dianti mengembuskan napas terakhirnya.