Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan penutupan atap (topping off) terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang pada Minggu (11/2/2018) yang disaksikan oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, M.Choliq Direktur Utama Waskita Raya, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang ini direncanakan mulai beroperasi (minimum requirements) pada Mei 2018. Pengoperasian terminal baru bandara ini menjawab masalah lack of capacity yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
Advertisement
“Topping off ini merupakan komitmen kami kepada penguna jasa bandara serta masyarakat Jawa Tengah umumnya serta Semarang dan sekitarnya pada khususnya untuk meningkatkan layanan kebandarudaraan dengan mengutamakan kenyamanan tanpa mengenyampingkan aspek keselamatan dan keamanan. Topping off ini juga merupakan bentuk kontribusi kami terhadap pengembangan perekonomian daerah, khususnya Semarang dan sekitarnya,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Senilai Rp 2,07 triliun yang dikeluarkan untuk pengoperasian terminal baru dan pengembangan bandara, ini dilakukan sebagai wujud dari solusi atas masalah lack of capacity yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
Kapasitas Bandara Ahmad Yani eksisting hanya mampu menampung 800 ribu penumpang per tahun, namun realisasinya pada 2017 sudah melayani 4,4 juta penumpang dengan luasan area 58.652 meter persegi, hampir sembilan kali lebih besar dibanding luasan terminal eksisting yang hanya seluas 6.708 meter persegi.
Bandara Ahmad Yani nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri dengan luasan apron baru mencapai 72.522 meter persegi yang dapat menampung 13 pesawat narrow body atau konfigurasi 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body kargo.
“Dengan kapasitas terminal baru yang dapat menampung hingga 6 juta penumpang per tahun dan desain yang mengadopsi konsep eco-green airport, maka calon penumpang pesawat udara dapat lebih leluasa dan nyaman berada di terminal baru. Potensi pertumbuhan penumpang sebesar 10 persen tiap tahunnya juga dapat diakomodir oleh keberadaan terminal dan infrastruktur baru Bandara Ahmad Yani,” kata Faik Fahmi.
Paket 1 terdiri dari pekerjaan lahan dan jalan akses. Paket 2 terdiri dari pekerjaan apron dan taxiway. Paket 3 terdiri dari pekerjaan pembangunan terminal. Paket 4 terdiri pekerjaan pembangunan bangunan penunjang dan lanskap. Paket 5 terdiri dari pekerjaan water management.
Paket pekerjaan satu dan dua sudah terealisasi 100 persen. Paket pekerjaan tiga (terminal) selesai sepenuhnya pada November 2018. Sedangkan paket pekerjaan empat (bangunan penunjang) dan lima (water management) selesai sepenuhnya pada 2019.
"Kita sudah berkomitmen dan mengusahakan dengan pihak Waskita bahwa bulan Mei 2018 tahun ini, warga Semarang sudah bisa mudik dengan terminal yang baru ini, terima kasih supportnya untuk semua pihak," tutup Faik Fahmi.