Kronologi Pembunuhan dan Pengecoran Jenazah Wanita di Kendal

Terjerat kasus pembegalan, seorang pria di Kendal, Jawa Tengah, mengaku sudah membunuh dan memasukkan jenazah korban di bak mandi lalu ditutup menggunakan semen cor. Apa motifnya?

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 05 Mar 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2018, 13:15 WIB

Patroli, Jawa Tengah - Berawal dari penyidikan kasus pembegalan, aparat Polres Kendal membongkar pembunuhan sadis. Jenazah disembunyikan pelaku di dalam bak mandi dan ditutup adukan semen untuk menghilangkan jejak.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (5/3/2018), pembunuhan terjadi di Desa Puguh, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah. Korbannya adalah seorang wanita dengan nama panggilan Fitri.

Saat lakukan pemeriksaan kasus pembegalan, Ponco mengakui seluruh perbuatannya termasuk membunuh seorang wanita.

"Saat ditangkap, Ponco mengaku delapan hari yang lalu membunuh wanita dengan inisial F," ujar Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar,

Berdasarkan pengakuan tersangka, polisi menggeledah rumah Ponco. Dalam penggeledahan, jenazah korban ditemukan di dalam adukan semen di bak kamar mandi.

"Jadi posisinya mayat itu dibuang di dalam bak mandi yang terletak di kamar mandi di rumah tersangka. Mayat ditutup menggunakan semen yang masih agak basah," tambah AKP Aris Munandar,

Kematian korban membuat keluarga berduka. Mereka tidak percaya anaknya dibunuh oleh rekannya. Terlebih tersangka sempat datang ke rumah bersama istrinya untuk mencari Fitri.

Sementara itu, pelaku dikenal sebagai pengangguran oleh tetangganya. Bahkan tetangga juga mengetahui Ponco adalah begal. Namun salah satu warga, Zaenuri, tidak menyangka Ponco melakukan pembunuhan.

"Tidak ada kecurigaan saat ada polisi banyak dan rumah tersangka diberi police line. Orang-orang sekitar mengiranya dia menimbun narkoba karena orang sekampung tahunya dia begal," jelas Zaenuri.

Lantaran berupaya melawan saat diminta menunjukan barang bukti, tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku telah membunuh korban karena sakit hati. Pasalnya, korban mencaci maki saat ditagih utang Rp 500 ribu.

"Motifnya karena korban punya hutang kepada pelaku. pada saat pelaku meminta uangnya kembali karena ada kepentingan yang akan dia bayar, ternyata korban tidak menyerahkan uang sesuai yang diharapkan. sebelumnya juga korban melontarkan kata-kata yang membuat pelaku jengkel," jelas AKP Aris Munandar,

Tersangka juga mengaku korban adalah kekasihnya. Hubungan asmara telah terjalin selama empat bulan terakhir. Bahkan sebelum dibunuh, korban diajak berhubungan badan di kamar rumah tersangka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya