Liputan6.com, Jakarta Korban tewas akibat minuman keras atau miras oplosan terus bertambah. Hingga 13 April 2018, tercatat 89 nyawa melayang di Jakarta dan Jawa Barat.
Wakapolri Komjen Syafruddin meminta semua pihak terlibat dalam menuntaskan kasus miras oplosan ini. Dia bahkan meminta kasus tersebut dibahas di tingkat pusat atau sidang kabinet.
Advertisement
Baca Juga
Syafruddin pun meyakini, fenomena miras oplosan tidak hanya terjadi di Jakarta dan Jawa Barat. Namun, miras oplosan juga mengancam seluruh wilayah Indonesia.
"Sebelum masuk 1 Ramadan itu harus selesai. Kalau ada kapolda atau kapolres yang tidak serius, kita akan ganti," katanya.
Selengkapnya seputar miras oplosan dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:
Polri Kejar Pelaku
Kepolisian masih memburu tersangka kasus miras oplosan yang telah menewaskan banyak orang. Polri optimistis bisa menuntaskan kasus miras oplosan hingga ke akar-akarnya.
"Buron itu tinggal (soal) waktu saja," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, 12 April 2018.
Selain itu, kepolisian juga masih mendalami keterkaitan kasus miras oplosan maut yang terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Kalimatan Selatan, dan daerah lain. Termasuk, siapa otak di balik produksi dan peredaran miras oplosan ini.
Advertisement
Bungker Penyimpanan
Sebuah rumah mewah di Jalan Raya Garut-Bandung, Cicalengka, Kabupaten Bandung digeledah polisi. Rumah milik tersangka berinisial HM itu diduga sebagai tempat meracik miras oplosan.
Dalam penggeledahan, polisi menemukan bungker yang dijadikan tempat peracikan miras. Bungker tersebut berada tepat di belakang rumah. Posisinya terletak di sebelah kolam renang yang di atasnya dibangun gazebo berukuran 2,5 x 2,5 meter.
"Setiap orang datang ke rumah pasti tidak sadar di bawah gazebo ada bungker di bawahnya," kata Agung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: