4 Fakta Pilu di Balik Penemuan Jasad Bocah dalam Karung

Sebelum GG ditemukan tak bernyawa dalam karung tak jauh dari rumahnya di Perumahan Bogor Asri, bocah ini dikabarkan hilang oleh kedua orangtuanya.

oleh Maria Flora diperbarui 04 Mei 2018, 20:48 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 20:48 WIB
Lokasi penemuan bocah yang tewas dibungkus dalam karung
Lokasi penemuan bocah yang tewas dibungkus dalam karung

Liputan6.com, Jakarta - Jemi Ananias Bimusu dan Immi Nancy Elisa tak menyangka jika pamit si bungsu GG untuk pergi membeli es, Senin 30 April 2018 adalah pertemuan terakhir mereka dengan sang buah hati tercinta.

Sebelum GG ditemukan tak bernyawa dalam karung tak jauh dari rumahnya di Perumahan Bogor Asri, Nanggewer, Cibinong, bocah berusia 6 tahun ini dikabarkan hilang oleh kedua orangtuanya.

Menurut Ketua RT setempat, sang ibu sempat meminta bantuan para tetangga untuk mencari korban yang belum juga pulang ke rumah. Sekitar pukul 10.00 WIB, GG minta izin untuk main dengan tetangganya.

"Tidak seperti biasanya, sudah jam 2 siang korban enggak pulang-pulang," kata Joko Bandung, Ketua RT.

Takut dan khawatir terus menghinggapi Jemi dan Nancy selama proses pencarian putrinya hingga malam menjelang. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkan kehilangan anak ke Polres Bogor, pukul 22.00 WIB.

Berikut ini 4 fakta miris bocah GG ditemukan tewas mengenaskan:

1. Kebun Pisang

Lokasi temuan bocah yang tewas dalam karung
Lokasi temuan bocah yang tewas dalam karung (Liputan6.com/Darno)

Dari awal hilangnya GG usai ijin dari rumah, pencarian oleh keluarga dan warga terus dilakukan. Selepas dua hari kepergiannya, bocah perempuan itu ditemukan di kebun pisang sekitar 100 meter dari rumahnya oleh warga.

Saat ditemukan, tubuh bocah berusia 6 tahun itu dalam posisi membungkuk di dalam karung warna putih yang diikat tali, Selasa (1/5/2018).

Diduga jasad balita perempuan itu menjadi korban pembunuhan. Warga awalnya mengira karung itu berisi sampah.

"Untuk memastikan itu anak yang hilang dari pagi, kita buka karung itu. Ternyata benar anak yang sedang kita cari," ungkap Joko Bandung, Ketua RT Setempat.

Menurutnya, saat ditemukan tidak ada bercak darah di tubuh korban. Begitu pula di karung maupun area perkebunan.

 

2. Penyebab Kematian Bocah GG

Meski warga tidak menemukan bercak darah di tubuh korban, karung maupun area kebun pisang, polisi mulai mengungkap penyebab kematian bocah berusia 6 tahun tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, berdasarkan hasil autopsi, anak kedua dari pasangan Nancy Alissa dan Jemi Bimusu ini kehabisan napas.

"Ada 10 orang saksi (kematian bocah dalam karung) sudah kami periksa untuk dimintai keterangan," kata dia.

Namun, polisi tidak menjelaskan, apakah korban kehabisan napas ketika di dalam atau sebelum dimasukkan ke dalam karung.

 

3. Sempat Main Sebelum Ditemukan Tewas dalam Karung

Penyebab Kematian Bocah dalam Karung Mulai Terungkap
Penyebab Kematian Bocah dalam Karung Mulai Terungkap. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Satu hari sebelum ditemukan tewas, bocah GG sempat dikabarkan hilang usai membeli es dan minta izin bermain dengan tetangganya. 

Hingga larut malam, bocah perempuan itu tak kunjung pulang ke rumah.

Menurut warga, korban sempat terlihat masih bermain di rumahnya bersama teman-temannya. Namun, sekitar pukul 12.00 WIB, orangtua korban melaporkan anaknya hilang.

Hingga kini, polisi sudah memeriksa empat orang saksi. Namun belum bisa memberikan keterangan siapa pelaku yang tega menghilangkan nyawa bocah tersebut. 

4. Sosok Bocah GG di Mata Keluarga

Penyebab Kematian Bocah dalam Karung Mulai Terungkap. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Penyebab Kematian Bocah dalam Karung Mulai Terungkap. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Sampai saat ini, kasus kematian anak kedua dari dua bersaudara ini masih misterius.

Kala jasad GG ditemukan dalam karung, polisi menemukan adanya luka bekas senjata tajam atau tumpul pada tubuh bocah berusia 6 tahun itu. 

Elviana Sembiring, kerabat korban mengungkapkan, di mata keluarga, GG adalah seorang anak yang baik dan periang.

Kedua orangtuanya pun diakui Elvi tidak pernah punya masalah dengan orang lain dan dari keluarga baik-baik.

Hal yang sama juga diungkapkan Joko, Ketua RT setempat. Keluarga korban memiliki komunikasi yang baik dengan warga. Begitu pun hubungan kedua orangtua korban, terbilang harmonis.

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya