Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyambangi Markas Komando Brigade Mobile (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Kunjungan itu untuk melayat dan memberikan penghormatan terakhir kepada Bripka Marhum Prencje (41), yang tewas akibat ditusuk oleh Tendi Sumarno (23) pada Kamis, 10 Mei malam.
Pada kesempatan itu, Kapolri juga bertemu dengan anak korban atas nama Irfan Sang Prencje.
Advertisement
"Pak Kapolri melayat almarhum Marhum Prencje di Mako Brimob bertemu dengan putra almarhum yang bernama Irfan Sang Prencje," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal, Jumat (11/5/2018) malam.
Korban meninggalkan satu istri dan tiga anak. Putra tertuanya saat ini diketahui sedang ikut seleksi masuk Bintara Polri.
"Kebetulan putra almarhum tersebut sedang tes seleksi masuk Bintara Polri. Jadi Pak Kapolri membantu keluarga dengan memberikan kebijakan Talent Scouting atau dispensasi untuk masuk polisi," ujarnya.
Kapolri memberikan keringanan atau dispensi kepada Irfan untuk bergabung menjadi anggota Bhayangkara, untuk meringankan beban keluarga yang saat ini ditinggal selamanya oleh Bripka Marhum Prencje.
"Almarhum meninggalkan istri dan tiga anak. Ini yang mau masuk Polri adalah anak tertua, sehingga bisa ringankan beban keluarga," tandasnya.
Â
Saksikan Video pilihan di Bawah Ini:
Tewas Ditikam
Seperti diketahui, seorang anggota Brimob bernama Bripka Marhum Prencje tewas ditikam oleh pelaku bernama Tendi Sumarno di halaman kantor Intelmob Kelapa Dua Cimanggis, Depok, Kamis (10/5/2018) malam. Tendi kemudian tewas ditembak oleh rekan Bripka Marhum, Briptu Mato dan Briptu Grusce.
"Jam 23.00 WIB, korban (Bripka Marhum) keluar Mako Brimob dengan tujuan pengamanan di depan RS Bhayangkara. Sesampainya di depan RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua, korban melihat seseorang yang mencurigakan, dengan gerak-gerik OTK (orang yang tak dikenal) tersebut melihat ke arah dalam Mako Brimob Kelapa Dua," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Jumat.
"Melihat adanya OTK tersebut, korban langsung menghampiri OTK dan menanyakan maksud serta tujuan OTK tersebut, tidak adanya penjelasan apa pun dari OTK, korban langsung menghubungi Briptu Mato dan Briptu Gruisce teman Intelmob lainnya sebanyak dua orang," kata Argo.
Argo mengatakan, setelah beberapa menit kemudian teman dari korban datang dan selanjutnya OTK tersebut langsung diamankan ke kantor Sat Intel Kor Brimob. Sesampainya di Kantor Sat Intel Kor Brimob (tepatnya di parkiran), kata Argo, OTK tersebut langsung mengeluarkan pisau dan menusuk korban.
"Mendengar adanya teriakan dari korban minta tolong Briptu Mato dan Briptu Grusce yang bersama korban langsung mengeluarkan senjata dan menembaki OTK tersebut dan mengenai dada sebelah kanan hingga OTK tersebut terjatuh dan meninggal di tempat," jelas Argo.
Reporter: Nur Habiibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement