Kecurigaan Warga Saat Anak Terduga Teroris Surabaya Tak Bersekolah Formal

Menurut warga, Teguh yang tidak memiliki pekerjaan dikenal tertutup. Sementara istrinya, sehari -hari berjualan kue.

oleh Maria Flora diperbarui 16 Mei 2018, 14:32 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2018, 14:32 WIB

Liputan6.com, Surabaya - Rumah kontrakan yang berada di gang sempit di Jalan Sikatan, Manukan, Tandes, Surabaya, Jawa Timur, masih terpasang garis polisi dan dijaga ketat sejumlah polisi bersenjata. Di lingkungan inilah Dedi Sulistianto alias Teguh bersama istri dan ketiga anaknya tinggal selama 6 tahun terakhir.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (16/5/2018), menurut warga, Teguh yang tidak memiliki pekerjaan dikenal tertutup. Sementara istrinya, sehari -hari berjualan kue. Warga hanya menaruh curiga ketika ketiga anak Teguh tidak bersekolah.

"Saya curiganya anak dari pelaku ini tidak sekolah dan istri pelaku ini yang dulunya tidak berhijab, sekarang berhijab. Awalnya saya tidak curiga ke arah bahwa pelaku ini adalah teroris," ujar Endang, salah satu tetangga pelaku terduga teroris di Surabaya.

Dedi merupakan terduga teroris yang tewas ditembak Tim Densus 88 setelah berupaya melawan dengan senjata tajam di rumah kontrakannya. Jenazah Deddy langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Dalam penggeledahan, Tim Gegana Polda Jatim menemukan barang bukti yang diduga bom di dalam rumah kontrakan. Barang bukti ini langsung diledakkan di mobil jibom.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya