Liputan6.com, Medan - Pascaoperasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap, rumah dinas dan kantor bupati langsung disegel.
Sekretaris Satpol PP Labuhanbatu, Bibit mengatakan, selain menyegel rumah dinas dan Kantor Bupati Labuhanbatu, KPK juga menyegel Ruang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Labuhanbatu.
"Petugas dari KPK mendatangi lokasi-lokasi yang disegel. Mereka menggunakan 2 unit mobil. Petugasnya sekitar 7 orang," kata Bibit, Rabu (18/7/2018).
Advertisement
Bibit yang turut mendampingi petugas KPK menjelaskan, sebelum melakukan penyegelan di rumah dinas Bupati Labuhanbatu, Jalan WR. Supratman, Rantau Prapat, tim KPK terlebih dahulu memeriksa sejumlah ruangan.
"Kamar ajudan di rumah dinas Bupati juga ikut disegel sama petugas KPK," ucapnya.
Setelah menyegel rumah dinas Bupati Labuhanbatu, petugas KPK melanjutkan pemeriksaan di Kantor PUPR Labuhanbatu, tepat di sebelah rumah dinas Bupati. Di Kantor PUPR Labuhanbatu, petugas KPK menyegel pintu dan jendela ruang Kepala Dinas beserta ruang tata usaha.
Selanjutnya mereka mendatangi Kantor Bupati Labuhanbatu yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Rantau Prapat. Di Kantor Bupati, petugas KPK menyegel ruang kerja Bupati.
"Mereka menempeli stiker serupa di pintu masuk khusus menuju ruang kerja Bupati. Setelah itu mereka pergi," ungkapnya.
Â
OTT di 2 Lokasi
KPK melakukan OTT di Jakarta dan Labuhanbatu, Sumatera Utara, pada Selasa, 17 Juli 2018. Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap bersama 4 orang lainnya terjaring dalam OTT.
Pangonal dan ajudan diamankan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Sementara 3 orang lainnya dari pihak swasta diamankan di Labuhanbatu.
Dalam OTT yang dilakukan tersebut, KPK dikabarkan menemukan bukti transaksi yang diduga terkait proyek dinas PUPR senilai ratusan juta rupiah.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement