Soal Pengadangan Neno Warisman, Prabowo: Kita Ini Negara Bebas

Prabowo menyatakan, keprihatinan terhadap insiden yang menimpa Neno Warisman.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Agu 2018, 04:15 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 04:15 WIB
Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Depok - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menilai kemunculan gerakan 2019 Ganti Presiden merupakan hal biasa. Ia meminta gerakan itu tidak direspons berlebihan.

"Beda pendapat biasa. Misalnya ada yang mau ganti Presiden, ada yang mau pertahankan Presiden ya monggo silakan, biar rakyat yang menentukan. Kami mau ganti Nahkoda kapal, kami mau ganti Bupati, ganti Kepala Sekolah atau Pejabat itu biasa, enggak usah dibikin heboh," kata Prabowo, Selasa (31/7/2018).

Pernyataan itu ia lontarkan usai menemui Neno Warisman di kediamannya Perumahan Griya Tugu Asri, Depok. Neno Warisman adalah salah satu aktivis yang tergabung dalam gerakan 2019 ganti presiden.

Dia mengalami perbuatan tidak menyenangkan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Ratusan orang menolak kedatangan Neno Warisman yang rencananya akan menggelar acara ganti presiden 2019 di Kota Batam, Minggu pagi. Neno pun dilarang ke luar dari Bandara.

Prabowo menyatakan, keprihatinan terhadap insiden yang menimpa Neno Warisman. Dia menilai kejadian itu merupakan bentuk intimidasi.

"Kami sebagai negara demokrasi sangat prihatin kalau ada warga kami yang dihalangi untuk menyatakan pendapat, enggak boleh keluar dari ruangan bandara," papar dia.

Prabowo pun mengaku bingung kenapa hal seperti itu bisa terjadi. "Kita ini negara bebas. Masa ada warga negara tidak boleh ke wilayah NKRI, ini kan tidak baik. Ini kan enggak baik," tandas Prabowo.

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya