Kunjungi Kemah Kebangsaan Menwa Jayakarta, Ketua MPR Kampanyekan Friendly Competition

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sambangi kegiatan Kemah Kebangsaan para anggota Resimen Mahasiswa (Menwa).

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 26 Okt 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 18:00 WIB
Kunjungi Kemah Kebangsaan Menwa Jayakarta, Ketua MPR Kampanyekan Friendly Competition
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sambangi kegiatan Kemah Kebangsaan para anggota Resimen Mahasiswa (Menwa)

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhasan) sambangi kegiatan Kemah Kebangsaan para anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) bertema 'Bersatu Dalam Perbedaan' yang diikuti sekitar 500 an anggota Menwa perwakilan berbagai perguruan tinggi se Jabodetabek, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

"Saya melihat mereka luar biasa kedisiplinannya dan sangat cinta tanah air. Memang sangat penting mendidik pemuda-pemuda seperti ini. Dengan latihan dan didikan soal wawasan kebangsaan diharapkan akan tumbuh generasi penerus yang rasa cinta kepada bangsa, negara serta menjaga persaudaraan sesama anak bangsa," katanya.

Diungkapkan Zulhasan, munculnya pemuda-pemuda Indonesia yang tangguh serta memiliki wawasan kebangsaan yang kuat maka diharapkan Indonesia akan mampu bertahan dari berbagai potensi masalah seperti tahun politik 2019 mendatang yang luar biasa potensi konfliknya.

 

Kunjungi Kemah Kebangsaan Menwa Jayakarta, Ketua MPR Kampanyekan Friendly Competition
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

"Kepada para Menwa ini saya juga berpesan agar jangan ikut-ikut panasnya tahun politik, camkan bahwa pileg dan pilpres 2019 adalah pesta demokrasi yang biasa saja, hal rutin dalam demokrasi kita. Mari kita kampanyekan 'Friendly Competition seperti 'Teletubbies' saling berangkulan serta dalam bertarung yang diadu adalah konsep dan gagasan," ujarnya.

 

Kunjungi Kemah Kebangsaan Menwa Jayakarta, Ketua MPR Kampanyekan Friendly Competition
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama para anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Se-Jabodetabek.

Zulhasan mengingatkan bahwa yang juga harus diwaspadai saat ini adalah banyak hal yang sedemikian cepat membuat massa marah, seperti kasus pembakaran bendera tauhid di Garut yang saat ini persoalan sedang ditangani pihak berwajib.

"Untuk kita, sudahlah hentikan pro kontra dan keributan seputar kasus tersebut lebih baik saling memaafkan. Hentikan keributan antar anak negeri karena tidak ada manfaatnya dan hanya menguras energi," tandasnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya