Kisah Kepahlawanan 13 Tokoh Masyarakat Banten dari Atas Rakit

Kisah kelam pada agresi militer Belanda ke II itu coba kembali digelorakan oleh masyarakat sekitar, perjuangan harus dilakukan kapan saja dan di mana saja.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 10 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 19:00 WIB
Kisah Kepahlawanan 13 Tokoh Masyarakat Banten
Kisah Kepahlawanan 13 Tokoh Masyarakat Banten (FOTO: Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Banten - Masyarakat di Kecamatan Lebak Bayah di ujung barat Kabupaten Lebak, Banten, memiliki cara tersendiri memperingati Hari Pahlawan 10 November 2018. Mereka menggelar lomba rakit yang telah dilakukan secara turun temurun.

Lomba itu mengisahkan perjuangan 13 tokoh masyarakat yang ditembak mati pada agresi militer ke II. Karena berupaya mencegah Belanda menguasai kembali tambang emas Cikotok pada 1948.

"Para masyarakat itu dulu dikumpulkan terlebih dahulu. Kalau enggak mau kumpul dan mengatakan dimana 13 orang itu berada, mereka diancam ditembak mati. Setelah dikumpulkan semuanya, satu kampung rumahnya dibakar. Tapi tetap saja 13 orang ini ditembak mati karena berupaya kabur dengan rakit," kata Kepala Desa (Kades) Suawakan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, Edi Rapiudin, Sabtu (10/11/2018).

Kisah kelam pada agresi militer Belanda ke II itu coba kembali digelorakan oleh masyarakat sekitar, bahwa perjuangan harus dilakukan kapan saja dan dimana saja. Terlebih, mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif.

"Pertahankan apa yang sudah dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan di Suwakan ini. Ke depan saya ingin ada mekanisme lain," pungkas Edi.

Ziarah ke Taman Makam Pahlawan

Kisah Kepahlawanan 13 Tokoh Masyarakat Banten
Kisah Kepahlawanan 13 Tokoh Masyarakat Banten (FOTO: Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Masyarakat bersama anggota TNI dan Polri juga tak lupa berziarah ke taman makam pahlawan yang dilakukan pada Jumat malam kemarin.

Bukan sekedar mengingat jasa pahlawan, namun juga ingin memaknai perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan tempur untuk merebut kemerdekaan.

"Saya merasa bangga melihat antusias masyarakat dalam menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang. Terlebih Dampung Suwakan, memiliki cerita sejarah perjuangan dan merupakan Kampung Pahlawan," kata AKP Tatang Warsita, Kapolsek Bayah, Sabtu (10/11/2018).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya