Liputan6.com, Jakarta - Srikandi TNI kembali mendapat kepercayaan untuk menduduki jabatan penting di Kesatuan Angkatan Darat. Dia adalah Letnan Kolonel Chb (K) Elsieh yang dipercaya untuk menjadi pucuk pimpinan di salah satu Kesatuan Kodam XII/Tanjungpura, dengan jabatan Komandan Detasemen Perhubungan (Dandenhub) Kodam XII/ Tanjungpura.
Tak sembarang orang yang dapat menduduki jabatan itu. Bahkan, dapat dikatakan jabatan yang diemban Elsieh langka diduduki oleh seorang prajurit wanita.
Baca Juga
Wanita asal Suku Dayak yang lahir di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat pada tanggal 14 Juni 1964 ini memulai karirnya di TNI AD dengan mendaftar sebagai Bintara Militer Sukarela Angkatan 2 tahun 1984. Dan mendapat tugas pertamanya dengan pangkat Sersan Dua pada Staf Operasi Kodam XII/Tpr.
Advertisement
Elsieh kemudian menikah dan dikaruniai tiga orang putri, yang lahir di Kota Balikpapan Kalimantan Timur. Dia juga pernah mengikuti pendidikan Sekolah Calon Perwira Panorama Angkatan 1 di Secapa AD di Bandung Jawa Barat dari tahun 1992 hingga 1993.
Selama 25 tahun berkarir sebagai perwira Perhubungan TNI Angkatan Darat, beberapa jabatan pernah diemban Elsieh, antara lain Perwira Urusan Pemeliharaan Seksi Matrial Perhubungan Hubdam VI/Tanjungpura, Komben Puskopad 'B' Pontianak, hingga Wakil Komandan Detasemen Perhubungan Korem 121/Alambhana wanaway Pontianak.
Saat likuidasi Kodam VI/Tanjungpura menjadi Kodam XII/Tanjungpura, Elsieh pernah menjabat sebagai Komandan Detasemen Perhubungan Korem 121 Alambhana Wanaway Sintang, Komandan Detasemen Perhubungan Kodam XII/ Tanjungpura sampai dengan saat ini.
Menduduki jabatan penting di TNI AD, ibu tiga orang putri ini tidak merasa canggung dalam menjalankan tugasnya ditengah-tengah anggotanya yang sebagian besar prajurit pria. Elsieh justru merasa jabatan yang dipercayakan kepadanya adalah suatu kehormatan.
"Sebagai seorang Komandan Satuan, terlebih saya seorang wanita, tugas yang diberikan kepada saya merupakan suatu kehormatan yang harus dilaksanakan dan dijaga dengan penuh tanggung jawab," ujar Elsieh di kantornya, Jumat 21 Desember 2018.
Â
Pean untuk Prajurit Perempuan
Elsieh tak pernah merasa bahwa tugasnya di TNI AD menggangu aktivitasnya sebagai seorang wanita dan ibu.
Menurutnya, pekerjaan dan keluarga dapat berjalan beriringan dan keduanya merupakan tanggung jawab yang sama-sama harus dijalankan.
"Tugas negara sebagai prajurit dan komandan satuan, bukan berarti harus mengesampingkan tanggung jawab sebagai orang tua dan seorang ibu, keduanya dapat saling mendukung jika kita jalani dengan tulus dan ikhlas serta penuh rasa tanggung jawab," tegas Elsieh.
Dia berpesan para prajurit TNI wanita lainnya bahwa cita-cita yang diinginkan harus disertai dengan rasa tanggungjawab dan kesungguhan.
Kendari begitu, Elsieh tetap mengingatkan bahwa prajurit TNI wanita juga tidak boleh melupakan kodratnya sebagai seorang wanita dan peran sebagai ibu bagi anak-anaknya.Â
"Sosok Ibu adalah sebagai orang tua, panutan, guru dan teman bagi anak-anaknya, cerminan seorang anak, dipengaruhi peran seorang ibu yang sangat penting dalam kehidupan keluarga, hormatilah ibu, karena ibu merupakan pahlawan dalam keluarga," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement