Satgas Antimafia Bola Akan Geledah Ruangan Joko Driyono?

Dedi menuturkan, penggeledahan dua kantor PSSI untuk mengusut skandal pengaturan skor sepak bola Indonesia di semua level.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 30 Jan 2019, 15:15 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 15:15 WIB
Satgas Anti-Mafia Bola Polri saat menggeledah kantor PSSI didampingi Sekjen Ratu Tisha Destria, Rabu (30/1). (Istimewa)
Satgas Anti-Mafia Bola Polri saat menggeledah kantor PSSI didampingi Sekjen Ratu Tisha Destria, Rabu (30/1). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Satgas Antimafia Bola Polri menggeledah dua Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Polisi tidak menutup kemungkinan, ruangan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono juga bakal 'diobok-obok' penyidik untuk mencari alat bukti.

"Ya tidak menutup kemungkinan (ruangan Joko Driyono digeledah). Semuanya terkait masalah peristiwa ini, dalam rangka buat terang peristiwa ini, semua dilakukan penggeledahan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Tri Brata, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).

Dedi menuturkan, penggeledahan dua kantor PSSI untuk mengusut skandal pengaturan skor sepak bola Indonesia di semua level. Penggeledahan untuk mencari alat bukti terkait mekanisme penyelenggaraan pertandingan, mulai dari legalitas, hingga mekanisme penunjukan wasit atau perangkat pertandingan lainnya.

"Semuanya terkait pengaturan skor Liga 3, 2, 1 di dua tempat tersebut akan dilakukan penggeledahan," tuturnya.

Konfrontasi Data

Dokumen-dokumen yang disita dari operasi ini nantinya akan dikonfrontasi dengan saksi-saksi terkait kasus pengaturan skor. Tak menutup kemungkinan, polisi akan kembali memanggil Joko Driyono setelah penggeledahan ini.

"Akan berkembang dari hasil analisa penggeledahan ini dulu. Alat bukti semua akan diaudit, akan diasesmen juga akan digelarkan. Perlu panggil saksi ahli dalam rangka akan membuat terang, juga sekalian konfirmasi barbuk yang disita, tidak menutup kemungkinan nanti akan dikembangkan kembali," ucap Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya