Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Guguran Lava Pijar

Saat ini kubah lava Gunung Merapi relatif stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2019, 14:11 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2019, 14:11 WIB
Menebak Perubahan Lava Kubah Merapi dalam 144 Tahun
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sembilan kali guguran lava meluncur dari Gunung Merapi, Sabtu (2/2/2019). 

Lewat akun Twitter resminya BPPTKG menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, gunung api itu telah sembilan kali meluncurkan guguran lava yang berlangsung selama 3 sampai 40 detik.

Sebelumnya, pada Jumat malam kemarin, sekitar pukul 18.00-24.00 WIB, tercatat ada 16 kali guguran dengan durai 17 hingga 88 detik. Empat dari 16 guguran lava pijar itu teramati meluncur ke arah Kali Gendol dengan jarak luncur 200-850 meter selama 20-88 detik.

Sementara itu, cuaca di kawasan Gunung Merapi tadi pagi berkabut dengan suhu udara berkisar 21,5 derajat Celsius, kelembaban udara 85 persen, tekanan udara 918,8 Hpa, dan angin tenang.

Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava telah mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari. Atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.

Saat ini kubah lava Merapi relatif stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Guguran Awan Panas Pertama Merapi

Gunung Merapi Meletus
Gunung Merapi memuntahkan abu vulkanik terlihat di Cangkringan, Yogyakarta, (1/6). Gunung Merapi kembali meletus mengeluarkan abu mencapai ketinggian sekitar 6 kilometer (4 mil) dan berlangsung dua menit. (AP Photo/Slamet Riyadi)

Rangkaian awan panas guguran pertama keluar dari Gunung Merapi terjadi pada 29 Januari 2019 ke arah Kali Gendol, pada pukul 20.17 WIB. Saat itu jarak luncur tercatat 1.400 meter dengan durasi 141 detik. 

Awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 20.53 WIB dengan jarak luncur 1.350 meter dan durasi 135 detik, dan ketiga terjadi pada pukul 21.41 WIB, jarak luncur 1.100 meter dengan durasi 111 detik.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada. Pihaknya saat ini untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

BPPTKG juga mengeluarkan mengimbau pada warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya