Liputan6.com, Jakarta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tangerang, memberikan pembinaan kepada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dalam mengoptimalisasikan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), terutama dalam mendukung publikasi potensi kota dan atau kampung tematik, Rabu (13/3/2019). Kegiatan yang dilaksanakan di Kampung Kita (KPK), Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Tangerang, juga diikuti sekitar 39 mahasiswa volunteer Teknik Informatika Universitas Binus Alam Sutera yang didampingi Community Development Center - Teach For Indonesia Manager, Andyni Khosasih, dan Deputy Head of School of Computer Science, Student and Alumni, Evawaty Tanuar.
Materi pembinaan diberikan oleh sejumlah narasumber yang mahir dibidangnya, seperti Praktisi IT, Onno W. Purbo, serta Penggagas Kampung Tematik 3G Kota Malang dan Youtuber, Cindy Gulla. Mereka memberikan pengetahuan tentang bagaimana pemanfaatan TIK yang berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis.
Sekretaris Diskominfo Kota Tangerang, Indri Astuti, mengatakan bahwa sebagai mitra pemerintah, KIM menjadi salah satu sarana dalam meningkakan pemberdayaan masyarakat dalam bidang TIK. Fokusnya adalah bisa menyebarkan informasi terkait program Pemerintah Kota Tangerang, terutama sektor wisata seperti Kampung dan Taman Tematik.
Advertisement
“Diharapkan dari hasil pembinaan ini anggota KIM dan mahasiswa Binus yang akan turut terjun langsung ke masyarakat, dapat mentransfer ilmunya. Apalagi, saat ini banyak Kampung Tematik di Kota Tangerang. Jika didukung publikasi yang kuat dari masyarakat, pasti akan jadi lokasi wisata favorit,” ujarnya.
Sementara itu, Youtuber Cindy Gulla, mengatakan bahwa diperlukan dukungan dari masyarakat sekitar untuk membuat suatu lokasi wisata menjadi viral dengan mempublikasikannya di media sosial. Dia mencontohkan, Rainbow Village (RV) di Taiwan. Banyak wisatawan asing dari berbagai negara rela datang dan mengantri untuk melihatnya karena sudah viral di medial sosial.
Menurut Cindy, Kampung Bekelir di Kota Tangerang tidak kalah bagus.
“Itu (RV) jadi ramai karena publikasi yang luas. Jadi, kita seharusnya lebih tersadar untuk dapat mengekspose tentang Indonesia, dimulai dari lingkungan sekitar. Seperti mem-posting foto-foto di Instagram dengan gaya yang lebih artistik lalu berlanjut ke video, tapi kontennya tetap harus bagus biar orang tertarik dan penasaran, sehingga mereka datang ke lokasi,” ucap mantan personlil grup vokal JKT 48 tersebut.
Cindy melanjutkan, menggeluti media sosial tak hanya bisa mengangkat pariwisata Kota Tangerang, tetapi juga dapat menghasilkan uang.
“Cukup menguntungkan. Asal tekun dan serius, seperti dapat endorse baju atau sponsor bisa pergi ke suatu tempat tanpa keluar biaya,” pungkasnya.
(*)