Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah fakta mengejutkan terungkap dalam sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Selasa (9/4/2019).
Kebohongan Ratna salah satunya diungkap oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Dia mengatakan dihubungi Ratna dan sambil menangis aktivis HAM itu menyebut dirinya telah dianiya.
"Terdakwa juga mengirimkan 3 foto wajah lebam dan bengkak ke handphone Said Iqbal dan diteruskan kepada ajudan Prabowo Subianto atas nama Dani untuk disampaikan kepada Prabowo Subianto," kata jaksa.
Advertisement
Selain Said, majelis hakim juga memanggil ajudan Prabowo dan dua pendemo Chairulah dan Harjono.
Berikut deretan kabar terbaru dari sidang Ratna Sarumpaet yang dirangkum dari Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
4 Saksi di Sidang Ratna Sarumpaet
Jaksa Penuntut Umum (JPU) datangkan empat orang untuk bersaksi di sidang perkara penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet.
"Kami panggil Said Iqbal, Ruben, dan dua pendemo yakni Chairulah dan Harjono," ucap jaksa Daroe Trisadono, Selasa (9/4/2019).
Daroe menjelaskan, kehadiran para saksi ini karena keterangannya masih dibutuhkan untuk memenuhi unsur-unsur dakwaan Ratna Sarumpaet.
"Iya tentu dalam hal ini kaitannya dengan menyampaikan berita. Itu kan kaitannya bermaksud menyampaikan sebutlah berita, berita tentang dirinya yang dianiaya itu," ucap dia.
Advertisement
Jaksa Buktikan Dampak dari Tindakan Ratna
Jaksa Daroe Trisadono mengatakan, pemanggilan saksi pendemo itu untuk membuktikan adanya keonaran terkait hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet.
"Salah satunya kita mau buktikan itu (keonaran). Kedua juga membuktian apa yang dia sampaikan itu sudah menjadi konsumsi publik. Kira-kira gitu. Kan berita itu sampai konsumsi publik yang kemudian menimbulkan keonaran," tandas Daroe.
Chairulah dan Harjono merupakan dua peserta pendemo. Saat itu, menuntut penegak hukum untuk menangkap pelaku penganiayaan Ratna.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet didakwa menyebarkan berita bohong kepada banyak orang yang dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Jaksa menilai berita bohong telah menciptakan sikap pro dan kontra di kelompok masyarakat.
Kebohongan itu kemudian membuat sekelompok massa mendatangi Polda Metro Jaya Jakarta Selatan, pada Selasa 3 Oktober 2014. Massa ini mengatasnamakan Lentera muda Nusantara. Mereka menuntut dan mendesak kepolisian untuk menangkap pelaku penganiayaan terhadap saudara Ratna Sarumpaet.
Said Iqbal Benarkan Diminta Kirim Foto Ratna ke Prabowo
Apa keterlibatan ajudan Prabowo Subianto dalam kasus Ratna Sarumpaet? Keterlibatan sang ajudan berawal dari permintaan Ratna kepada Said Iqbal untuk dipertemukan kepada Prabowo Subianto.
Untuk menguatkan kebohongan yang dibuat bahwa dirinya telah dianiaya orang, Ratna Sarumpaet mengirimkan 3 foto wajah lebam dan bengkak ke handphone Said Iqbal untuk diteruskan kepada ajudan Prabowo Subianto.
Belakangan terungkap semua pengakuan Ratna Sarumpaet yang dianiaya sejumlah orang di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 21 September 2018 hanya kabar bohong.
Karena pada tanggal tersebut ibu dari Atiqah Hasiholan itu sedang dirawat di sebuah klinik kecantikan di Jakarta usai melakukan operasi plastik di bagian wajah.
Advertisement
Said Iqbal Ungkap Reaksi Prabowo
Dalam kesaksiannya di sidang lanjutan Ratna Sarumpaet, Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan tiga reaksi Prabowo Subianto setelah mendengar keterangan mantan anggota pemenangannya itu.
Selain Prabowo, turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Fadli Zon, Amien Rais, Nanik S Deyang, dan Ratna sendiri. Pertemuan digelar di Lapangan Polo, 2 Oktober 2018.
Usai mendengar cerita Ratna, Said menjelaskan, Prabowo menanggapi dengan tiga hal. Pertama, Prabowo menyarankan melaporkan ke pihak berwajib.
"Saya ingat satu, sebaiknya lapor polisi dan lakukan visum karena ini adalah penganiayaan. Sekali lagi kita tidak tahu bahwa itu adalah sebuah kebohongan," ucap Iqbal.
Kedua, Prabowo menekankan demokrasi harus damai dan adil. Dan ketiga Prabowo bersedia menemui Kapolri untuk meminta kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet segera ditangani.