Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, perguruan tinggi di Indonesia harus bisa menembus peringkat dunia. Hal ini dikatakannya saat menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di Universitas Indonesia (UI), Depok.
Ia berharap, nantinya UI dapat memasuki peringkat 200 besar dunia. Targetnya, tahun 2024 nanti ada 11 perguruan tinggi yang menembus peringkat dunia.
"Universitas Indonesia (UI) sekarang sudah 292, kita ingin dorong bisa masuk di angka 200. ITB di 340, bagaimana kita dorong ke 200. Universitas Gadjah Mada (UGM) 390 bagaimana kita dorong menjadi 200," ucap Nasir saat memperingati Hardiknas di Kampus UI, Depok, Kamis (2/5/3019).
Advertisement
Saat ini, dana yang telah dialokasikan untuk riset sendiri sudah sebesar Rp 950 miliar. Nasir mengaku, dirinya ingin agar tahun 2020 nanti dana yang dialokasikan bisa meningkat.
Khususnya untuk mendorong peningkatan peringkat kelas dunia.
"Kami coba ajukan untuk masuk kelas dunia sekitar Rp 10 triliun dulu. Tahun depan, tahun 2020 nanti," ujarnya.
"Dananya untuk pengembangangan riset, staff mobility, dosen asing ke Indonesia atau sebaliknya Indonesia ke luar negeri, mahasiswa dan semua harus kita lakukan. Riset collaborate," tandas Nasir.
Saat ini, Indonesia memiliki 11 perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH). Namun, yang tercatat masuk 500 besar Quacquarelli Symonds(QS) World University hingga 2019 ini baru tiga universitas.
Yaitu, Universitas Indonesia (UI) pada ranking 292, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada ranking 359, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada ranking 391.
Nasir pun mendorong PTN-BH lainnya agar segera tercatat dalam 500QS.
Berikut daftar 11 PTN-BH di Indonesia, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sumatera Utara (USU).
Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Hasanuddin (Unhas), serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Resmikan Gedung di UI
Saat acara Hardiknas, Nasir juga meresmikan pembangunan kembali Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Indonesia (UI) yang diberi nama Mochtar Riady Social & Political Research Center.
Nasir berharap, fasilitas baru ini dapat memajukan penelitian di bidang ilmu politik dan sosial.
"Seiring dengan berkembangnya globalisasi, ilmu politik pun kian maju, menggarisbawahi pentingnya bagi Universitas Indonesia sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia untuk terus mengasah dan memiliki fasilitas terdepan guna mengembangkan program riset unggulannya," tutur Nasir.
Pendiri Grup Lippo dan Penyumbang Gedung, Mochtar Riady menambahkan, dirinya turut berbahagia atas peresmian gedung tersebut. Ia berharap, sumbangannya ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para mahasiswa FISIP UI.
"Sesungguhnya saya sangat berbahagia karena terus diberikan kesempatan untuk memberikan sumbangsih guna melayani masyarakat dan membangun bangsa Indonesia, khususnya bagi kemajuan pendidikan," tutur Mochtar.
Advertisement