Liputan6.com, Jakarta - Jemaat dari Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu, Fransiskus Adhiyuda menceritakan momen saat mendoakan Paus Fransiskus di Kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Yuda, mengaku sangat terharu saat bisa langsung menuliskan pesan dan doa bagi mendiang Paus.
"Kami jemaat hadir, disambut orang kedubes di dalam, kami diminta antri lalu disuruh duduk dulu, selama 3 menit bergantian lalu kami masuk barisan," kata Yuda usai bertakziah di Kantor Kedutaan Besar Vatikan Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Baca Juga
Yuda menceritakan, suasana di dalam sangat hening dan khidmat. Di sana ada sosok Duta Besar Vatikan yang mengarahkan para jemaah untuk menulis pesan dan doa. Namun catatannya, tidak boleh terlalu lama karena antrian yang panjang.
Advertisement
"Di dalam Ada meja besar, di situ ada 3 kursi ada 3 buku besar, kamu tulis doa dan ucapan untuk mendiang Paus," cetita Yuda.
Di meja ada terlihat ada salib, lilin dan lukisan Paus Fransiskus. Duta Besar Vatikan mengarahkan bagi jemaah yang sudah mengisi buku pesan dipersilakan berdoa di hadapan lukisan Paus.
"Setelah nulis Dubes mengarahkan doa di depan lukisan Paus, setelah doa, Duta Besar Vatikan menyampaikan ucapan terimakasih bagi jemaah lalu kami diarahkan keluar," jelas Yuda.
Yuda mengaku, Paus Fransiskus menjadi sosok yang luar biasa dan menginspirasi dirinya. Karenanya dia menuliskan pesan khusus ucapan terima kasih, khususnya saat hadir ke Indonesia tahun lalu.
"Pope Franciscus damai di surga, terimakasih pesannya untuk Indonesia dan perdamaian dunia," Yuda menandasi.
Isak Tangis di Kedutaan Vatikan, Lepas Kepergian Paus Fransiskus
Pagi hari ini, Selasa 22 April 2025 diselimuti awan gelap bagi umat katolik di seluruh dunia. Tak terkecuali, di Jakarta. Rombongan jemaat berkumpul di Kantor Kedutaan Besar Vatikan yang berlokasi di dekat Stasiun Gambir atau tepatnya di Jalan Medan Merdeka Timur.
Isak tangis jemaah mengiringi berpulangnya pimpinan tertinggi umat katolik, Paus Fransiskus yang meninggal dunia, Senin 21 April 2025. Salah satunyaa Agnes, wanita lanjut usia yang hadir di Kantor Kedutaan di Jakarta.Â
Agnes mengungkap, dirinya memiliki kenangan khusus dengan mendiang Paus. Khususnya, saat Paus hadir di Jakarta tahun lalu. Kala itu, demi melihat sosok Paus dari dekat, meski usia tidak lagi muda namun tetap diperjuangkan walau harus menginap di pos polisi.
"Karena waktu itu Bapak Paus datang ke Indonesia ini. Saya sempat menemuin, tapi paginya. Sampai saya nginap di sini, nginap di sini di pos polisi di Balkot itu. Terus paginya, jadi ketemunya pagi lewat, agak dekat saya dengan beliau," kenang Agnes usai menyampaikan pesan terakhir kepada Paus di Kantor Kedutaan Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta, Selasa (22/4/2025).
Agnes juga mengaku memiliki cindera mata yang diterimanya dari Paus yakni kotak berisi gantungan kunci. Karenanya, kepergian Paus meninggalkan duka yang mendalam bagi dirinya.
"Jadi ada kenangan tersendiri juga, itu Bapak Paus bagi saya, apalagi nama Bapak saya juga Fransiskus. Jadi kenangan itu nggak hilang di benak saya. Dia bukan hanya sosok Bapak, tapi juga sosok panutan, sahabat, teman, segalanya bagi saya," ujar Agnes.
Advertisement
Sering Putar Video Paus Fransiskus di GBK untuk Obati Rindu
Senada dengan Agnes, sekelompok jemaah dari Gereja Maria Bunda Perantara Paroki Cideng Jakarta yang kompak mengenakan baju putih. Mereka adalah Janti Satriadi, Julie Kosasi dan Veronica.
Ketiganya turut berbelasungkawa dan hadir langsung hari ini untuk memberikan doa dan ucapan langsung yang ditulis di buku besar milik kedutaan.
"Kami dapat informasi hadir di sini dari Kardinal Ignatius Soeharyo. Kami juga buka media dan mendapat informasinya maka kami hadir langsung ke sini," kata Janti di lokasi.
Janti menceritakan, saat di dalam kedutaan suasana terasa khidmat. Para jemaah diminta antre untuk menulis pesan dan kesan terhadap Paus.Â
"Kita tahu tahun lalu Bapak Paus hadir ke Jakarta. Kami ikut ke GBK. Kami ikut acara Misa Massal dan kami sangat terharu sekali, luar biasa," kenang Janti.
Senada dengan itu, Julie mengaku masih menyimpan video saat hadir acara di GBK tahun lalu. Video itu terus diputarnya kala rindu dengan sosok Paus yang begitu baik dan sederhana.
"Melihat Paus itu baik dan sederhana sekali," ujar Julie.
Adakan Misa Arwah
Julie mengaku, bersama Janti dan Veronica akan melangsungkan misa arwah untuk mendoakan mendiang Paus di Gereja Maria Bunda Perantara Paroki Cideng JakartaÂ
"Kita ada misa arwah nanti ya dan kami mendoakan untuk jiwa Paus," dia menandasi.
Diketahui, Paus Fransiskus berpulang ke Rumah Bapa di Surga pada hari Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 pagi waktu Roma.Â
Sebagai informasi, Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Dia adalah seorang Yesuit Argentina yang menjadi Paus Katolik Roma pertama dari Benua Amerika.
Paus Fransiskus, terpilih sebagai paus ke-266 setelah Benediktus XVI pensiun pada tahun 2013. Ia lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di lingkungan kelas menengah Flores di Buenos Aires pada tanggal 17 Desember 1936.
Advertisement
