Liputan6.com, Jakarta - Tujuh kali gempa susulan terjadi pascagempa bumi bermagnitudo 6,0 dan dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Selasa (16/7/2019) tadi pagi.Â
"Hingga pukul 08.00 WIB telah terjadi tujuh kali gempa susulan dengan kekuatan yang semakin mengecil," kata kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono di Jakarta di lansir Antara.Â
Kekuatan gempa susulan paling besar bermagnitudo 3,2 dan terkecil magnitudo 2,5 dan getaran gempa tidak dirasakan.
Advertisement
Menurut Rahmat, gempa magnitudo 6,0 yang terjadi pada pukul 07.18 WIBÂ disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada kedalaman 104 km.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi berkedalaman menengah tersebut menurut hasil pemodelan BMKG tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di daerah Badung V  Modified Mercalli Intensity​​​​ (MMI), Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, jember, lumajang II- III MMI.
Advertisement