PVMBG: Gunung Tangkuban Parahu Masih Berpotensi Erupsi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan bahwa masih terdapat kemungkinan terjadi letusan susulan di Gunung Tangkuban Parahu.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Jul 2019, 10:20 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 10:20 WIB
Gunung Tangkuban Parahu
Pemerintah daerah setempat telah menutup Kawasan Wisata Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi pada Jumat sore ini (26/7) pukul 15.48 Wib. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan bahwa masih terdapat kemungkinan terjadi letusan susulan di Gunung Tangkuban Parahu. Meskipun menurut PVMBG potensi terdampak masih di sekitar dasar kawah, tapi status aman tetap dipatok pada radius 2 kilometer.

"Sehubungan dengan fenomena terkini, PVMBG menginformasikan erupsi susulan dapat saja terjadi dengan potensi landaan masih di sekitar dasar kawah. Namun tetap dasar utama yang menentukan adalah data yang terekam saat ini," tulis akun resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) @BNPB_Indonesia, Sabtu (26/7/2019).

BPBD Jawa Barat pun menginstruksikan hal demikian. Hal itu guna mencegah dan meminimalisir terjadinya hal-hal buruk.

"Untuk mengantisipasi risiko yang lebih buruk, BPBD setempat mengimbau siapa pun untuk 'tidak memasuki' radius 2 kilometer dari kawah gunung, sedangkan lokasi pemukiman berjarak kurang lebih 7 kilometer dari kawah," tegas BNPB masih dalam akun resminya.

Kendati begitu, BNPB menilai potensi ancaman Gunung Tangkuban Parahu sesungghunya masih di dalam kawah. Oleh karenanya belum ada kenaikan status bencana.

"Saat ini tingkat ancaman masih di dalam kawah sehingga belum perlu kenaikan status dari Level 1 (normal), kecuali ke depan ada potensi radius landaan yang membesar," terang BNPB.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Gunung Tangkuban Parahu Erupsi

Gunung Tangkuban Parahu diketahui erupsi pada Jumat, 26 Juli 2019 lalu. Kordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, jatuhan erupsi terdapat di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kawasan ini berjarak sekitar 10 kilometer lebih dari kawasan erupsi.

"Terkait status sedang dievaluasi, daerah wisata telah ditutup," tulis BNPB via akun Twitter resminya, seperti dilihat Liputan6.com, Jumat (26/7/2019).

Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Bandung Barat tengah ke lokasi kejadian. Pantauan dari kantor BPBD Kabupaten Bandung Barat dengan jarak 17 - 20 Km dari Gunung Tangkuban Perahu, tidak kelihatan adanya abu erupsi.

"Informasi dari masyarakat di Kecamatan Cisarua ada abu mengarah ke sana," lanjut tulis akun Twitter BNPB.

Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada pukul 15.48 WIB, Jumat (26/7/2019). Kolom abunya mencapai ketinggian sekitar 200 meter di atas puncaknya.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan," kata Kepala Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani saat dikonfirmasi.

Kasbani menjelaskan, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik. Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.

Meski demikian, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu baik pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya