Liputan6.com, Jakarta Seorang mahasiswa bernama Randy (21) tewas tertembak saat mengikuti aksi demo menolak RKUHP di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis kemarin.
Presiden Jokowi meminta agar masyarakat tak berspekulasi sebab hingga kini pelaku penembakan belum diketahui.
"Kan menyangkut ribuan personel, ribuan personel di seluruh tanah air dan sampai sekarang tidak dan belum, yang menembak itu juga belum (diketahui). Jadi jangan ditebak-tebak lebih dulu sebelum investigasi selesai," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Advertisement
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku telah mendapat laporan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengenai kronologi peristiwa demo hingga menyebabkan mahasiswa tewas. Jokowi mengaku sejak awal telah meminta Tito agar tak represif saat mengawal aksi demo.
"Sekali lagi tadi saya sudah sampaikan bahwa dalam menangani demo tidak represif. Karena berdemonstrasi menyampaikan pendapat dan itu dijamin konstitusi," jelas dia.
Sebelumnya, satu orang mahasiswa tewas tertembak pada dada bagian kanan hingga tembus ke punggung belakang. Mahasiswa tersebut berhasil diidentifikasi bernama La Randi (21), mahasiswa angkatan 2016, semester ketujuh. Korban kuliah di Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Korban tewas saat aksi demo mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara bertambah. M Yusuf Kardawi mengembuskan napas terakhirnya setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di RSU Bahteramas, Kendari dini hari tadi.
"Iya, pasien Muh Yusuf Kardawi (19) yang menjalani perawatan intensif pascaoperasi di RSU Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggarameninggal dunia Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 04.00 Wita," kata Plt Direktur RSU Bahteramas dr Sjarif Subijakto di Kendari, Jumat.