Alasan Terduga Teroris Menyerang Wiranto di Pandeglang

Dedi menerangkan, Abu Rara berbagi tugas dengan istrinya. Abu Rara menyerang Wiranto. Sementara, istrinya menikam polisi yang terdekat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Okt 2019, 17:56 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 17:56 WIB
Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Wiranto Bahas RUU KUHP hingga Karhutla
Menko Polhukam Wiranto bersiap memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas RUU KUHP, Papua dan Papua Barat, serta karhutla. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyebut, terduga teroris yang menyerang Menko Polhukam Wiranto, SA alias Abu Rara kesal Amir JAD Bekasi Abu Zee Ghurobah ditangkap. Abu Rara pun berkomitmen melakukan amaliyah

Hal itulah yang membuat SA menyerang Menko Polhukam Wiranto saat kunjungan kerja di Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Abu Rara merasa takut dan tertekan setelah mendengar Abu Zee tertangkap.

"Kalau tertangkap, maka saya khawatir akan tertangkap," kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019) menirukan Abu Rara.

Dedi mengatakan, penyerang Wiranto bersama dengan istrinya, FA merencanakan teror. Kebetulan, Abu Rara mendengar bahwa ada pejabat yang akan berkunjung ke Alun-alun Menes, Pandeglang Banten.

Dedi menyebut, antara rumah terduga teroris dengan alun-alun jaraknya 300 meter. "Ada kapal mau mendarat, masyarakat berbondong-bondong menuju alun alun. Pelaku tidak tahu siapa tapi sasarannya. Pelaku beranjak menuju alun-alun," ucap dia.

Dedi menerangkan, Abu Rara berbagi tugas dengan istrinya. Abu Rara menyerang Wiranto. Sementara, istrinya menikam polisi yang terdekat.

"Abu Rara menyerang bapak yang turun dari heli, kamu (istrinya SA) langsung menusuk angota polisi yang terdekat," ucap dia.

Akibat insiden itu, Wiranto dan Kapolsek Menes menderita luka-luka. Saat ini Densus 88 Anti Teror masih memeriksa kedua terduga teroris di Mabes Polri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kondisi Stabil

Jokowi Perintahkan Kapolri TNI dan BIN Usut Kasus Penusukan
Presiden Joko Widodo memberi keterangan pers usai menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019). Wiranto terluka di perut akibat penyerangan oleh pria yang terpapar paham radikalisme di Pandeglang, Banten. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Presiden Joko Widodo menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD, Jakarta Pusat. Jokowi menyebut, kondisi menterinya itu sudah mulai stabil usai diserang dan ditusuk oleh teroris di Pandeglang, Banten.

"Alhamdullilah kondisinya sudah stabil. Bisa bekomunikasi, bisa berbicara dengan saya," kata Jokowi di RSPAD, Jumat (11/10/2019).

Jokowi lantas menyebutkan keinginan Wiranto kepada dirinya, Wiranto ingin bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Pak saya ingin pulang, ingin bisa ratas lagi," tutur Jokowi menirukan ucapan Wiranto.

Saat ini Wiranto tengan menjalani masa pemulihan di RSPAD. Akibat peristiwa tersebut, Jokowi langsung meminta aparat keamanan menambah pengamanan kepada jajaran pejabat menteri.

"Agar peristiwa yang terjadi pada Menko tidak terulang lagi," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya