Ungkap Anggaran Janggal, William PSI: Justru Saya Bantu Gubernur Anies

Dia mengaku Fraksi PSI telah meminta Bappeda DKI mengunggah Rancangan APBD DKI 2020 dengan bersurat, namun tidak ditanggapi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2019, 07:24 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 07:24 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Menteri BUMN Erick Thohir temui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota. (Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana mengatakan, pengunggahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Baerah (APBD) 2020 yang dilakukannya merupakan langkah yang tepat.

Dia menyebutkan, sikapnya itu membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Gubernur Anies Baswedan untuk menunjukkan transparansi data.

Dia mengaku Fraksi PSI telah meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI untuk mengunggah Rancangan APBD DKI 2020 dengan bersurat, namun tidak ditanggapi.

"Justru saya bantu dia publish anggaran-anggaran itu. Kami (PSI) nggak mencari sensasi karena kami sudah bersurat Bappeda awal Agustus dan sampai awal Oktober belum ada jawaban," kata William, Kamis (31/10/2019).

Namun, pada Jumat (11/10/2019) Bappeda mengunggah satu dokumen RAPBD 2019 yang dianggap oleh William sebagai tanggapan atas permintaan PSI. Namun dokumen tersebut hilang tidak lama setelah diakses.

Meski begitu, William mencari cara lain dengan mengecek tautan yang terdapat dalam jejak tautan dalam akun situs pencarian miliknya.

"Kami baru sadar yang di take down itu tombolnya saja, datanya masih nyangkut. Akhirnya baru di take down semua setelah ramai," kata William seperti dikutip Antara.

Hal ini disampaikan William sebagai tanggapan dari pernyataan Gubernur Anies Baswedan yang pada Rabu lalu menyebut PSI sedang mencari panggung untuk atraksi publik.

"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal). Saya sudah bicara sebelumnya dan kami kaji," katanya.

"Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (ini saatnya) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," ujar Anies di Balai Kota Jakarta.

Anies mengaku pihaknya memang tak membuka anggaran-anggaran janggal itu lantaran tidak mau mencari perhatian publik dan tengah fokus memperbaiki sistem penganggaran.

"Loh kalau saya itu bukan begitu. Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," katanya.

"Saya sering bicarakan, orang ngomong itu ada tiga pilihan, menyelesaikan masalah, kedua memperumit masalah, atau ketiga mengaktualisasi diri. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah," kata Anies.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Unggah Anggaran

Sebelumnya, pada Selasa (29/10/2019) William Aditya Sarana lewat akun twitternya @willsarana menyebarkan foto Rancangan Anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta 2020 yang akan dibahas dalam KUA-PPAS antara DPRD DKI dan SKPD DKI.

Dia menggunggah foto berisi rencana anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang mencantumkan lem Aibon sebagai bagian dari komponen alat tulis kantor dengan anggaran sebesar Rp 82,5 miliar.

"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?," tulis William.

Setelah sempat jadi sorotan, anggaran lem Aibon itu kini hilang dari situs resmi APBD DKI Jakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya