Top 3 News: Detik-Detik Kecelakaan Afridza Munandar di Sirkuit Sepang

Top 3 News, keluarga Afridza Munandar tengah menonton pembalap muda ini beraksi dari layar kaca saat kecelakaan menimpa di Sirkuit Sepang, Malaysia.

oleh Maria FloraLiputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2019, 07:00 WIB
Pebalap Astra Honda, Afridza Munandar
Pebalap Astra Honda, Afridza Munandar, meninggal dunia setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia. (Bola.com/Dody Iryawan)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, berita duka cita datang dari pembalap Indonesia. Afridza Munandar meninggal dunia dalam usia 20 tahun saat tengah beraksi di Sirkuit Sepang, Malaysia, Sabtu sore, 2 November 2019.

Saat kecelakaan nahas terjadi, keluarga besarnya di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tengah berkumpul menontonnya di layar kaca. Keluarga baru mengetahui bahwa korban adalah Afridza setelah menelusuri berbagai sumber di internet.

Duka langsung menyelimuti keluarga Afridza Munandar setelah mendengar kabar dari manajemen bahwa pembalap muda itu meninggal dunia. 

Sementara itu, empat oknum polisi dikabarkan terlibat kasus penculikan dan pemerasan terhadap seorang WNA Inggris. Saat ini keempatnya telah ditangkap dan diamakan pihak Polda Metro Jaya.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 3 November 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Saat Keluarga Saksikan Detik-Detik Kecelakaan Maut Afridza Lewat Layar Kaca

6 Momen Mengheningkan Cipta untuk Afridza Munandar Jelang MotoGP Malaysia
Momen Mengheningkan Cipta untuk Afridza Munandar (Sumber: YouTube/MotoGP)

Kabar meninggalnya Afridza Munandar, pembalap motor muda Indonesia dalam kecelakaan di ajang balapan Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Sepang, Malaysia mengejutkan keluarga di Tanah Air.

Saat itu, keluarga Afridza di Tasikmalaya, Jawa Barat tengah berkumpul di rumah neneknya untuk nonton bareng aksi pembalap berusia 20 tahun itu melalui layar kaca. Namun, antusiasme keluarga menyaksikan kelihaian Afridza menunggangi kuda besi berujung duka.

"Saat balapan dimulai, seluruhnya langsung fokus menonton televisi. Tetapi belum sampai 3/4 putaran sudah ada bendera merah karena ada crash di tikungan, namun saat itu kan kamera masih fokus pada rombongan balapan," kata Rally Topasandi (38), paman Afridza Minggu, 3 November 2019.

Setelah menelusuri informasi dari berbagai sumber di internet, diketahui balapan dihentikan karena Afridza kecelakaan.

 

Selengkapnya...

2. Kronologi 4 Oknum Polisi Culik WN Inggris, Korban Sempat Dibawa ke Polda Metro

Penculikan Anak
Ilustrasi Foto Penculikan Anak (iStockphoto)

Jajaran penyidik Polda Metro Jaya menangkap enam pelaku penculikan dan pemerasan terhadap warga negara asing (WNA) asal Inggris bernama Matthew Simon.

Dari total enam pelaku yang ditangkap, empat orang di antaranya merupakan oknum anggota Polri.

Kasus bermula saat Matthew bertemu pelaku atas nama Giovani terkait urusan bisnis pada 29 Oktober 2019. Namun, saat kembali pada 30 Oktober 2019 pukul 02.00 WIB dini hari, Matthew dicegat sejumlah orang.

"Ternyata, Giovani selaku rekan kerja korban meminta pacarnya yaitu Nola Aprilia untuk merencanakan tindakan tersebut (penculikan)," ujar Argo saat dikonfirmasi, Minggu (3/11/2019).

Argo menyebut, Nola selaku pacar Giovani merencanakan penculikan itu dengan meminta bantuan saudaranya yakni Bripda JB yang berdinas di Dittipid Siber Bareskrim Polri.

 

Selengkapnya...

3. Polda Metro Tangkap 4 Oknum Polisi Penculik dan Pemeras WNA Inggris

Penangkapan Ditangkap Penahanan Ditahan
Ilustrasi Foto Penangkapan (iStockphoto)

Jajaran Polda Metro Jaya menangkap empat oknum polisi yang terlibat dalam aksi penculikan disertai pemerasan terhadap Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris.

"Oknum-oknum tersebut saat ini kita proses pidana dan setelah itu akan kita proses dengan peraturan kode etik atau disiplin Polri," ujar Listyo kepada Liputan6.com, Minggu, 3 November 2019.

Kasus pidana yang melibatkan oknum polisi itu kini tengah ditangani jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya di bawah pengawasan Mabes Polri.

Berdasarkan informasi, kasus ini berawal saat korban  atas nama Matthew memberitahukan kepada rekannya bahwa dirinya akan pergi bertemu seseorang untuk urusan pekerjaan pada Selasa 29 Oktober 2019.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya