Abu Tipis Gunung Merapi Terlihat di Kabupaten Boyolali dan Magelang

BPPTKG melaporkan, awan panas letusan Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi ± 160 detik.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2019, 13:10 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 13:10 WIB
Gunung Merapi Erupsi
Abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. (Foto: Humas BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi di perbatasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami erupsi hari ini, Sabtu (9/11/2019). Awan panas letusan Gunung Merapi terjadi pagi tadi sekitar pukul 06.21 WIB. 

Abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. Penampakan abu abu tipis Merapi juga dilaporkan warga yang tinggal di Tlogo Lele, Kabupaten Boyolali dan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang meliputi Desa Babadan, Kecamatan Dukun dan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan.

Sedangkan warga di wilayah Turi, Pakem dan Kota Yogyakarta tidak melihat adanya abu vulkanik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, awan panas letusan Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi ± 160 detik.

"Terpantau kolom letusan Merapi setinggi 1.500 m dari puncak condong ke barat," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya yang diterima, Sabtu (9/11/2019). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jarak Bahaya 3 Kilometer

Gunung Merapi Erupsi
Abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. (Foto: Humas BNPB)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasi jarak bahaya 3 km dari puncak. Di luar radius tersebut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.

Terkait adanya hujan abu tipis, masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik, seperti menggunakan masker saat di luar rumah.

Masyakarat juga diminta waspada terhadap bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak.

Sementara itu, pihak PVMBG - Badan Geologi masih menetapkan Gunung Merapi pada status level II atau waspada sejak 21 Mei 2018.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya