Puncak Bogor Macet Parah, Kasat Lantas: Subhanallah

Wahyu mengaku menempuh perjalanan lebih dari lima jam sejak selepas pintu Tol Ciawi hingga Pasar Cisarua.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 09 Nov 2019, 22:59 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2019, 22:59 WIB
Puncak Bogor Macet Parah
Puncak Bogor Macet Parah (Liputan6/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Wahyu Alfian (31) hanya bisa pasrah saat terjebak macet di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat hingga 5 jam lebih, Sabtu (9/11/2019).

Dirinya mengaku berangkat dari rumahnya di Bambu Apus, Jakarta Timur sekitar pukul 07.30 WIB. Begitu sampai di pintu Tol Ciawi, sekitar pukul 08.45 WIB, Wahyu dan teman-temannya langsung disambut antrean kendaraan.

Begitu pun selepas pintu tol, sepanjang perjalanan kendaraan dari arah Jakarta cenderung tak bergerak. Padahal pagi itu sedang diberlakukan one way atau satu arah ke Puncak.

Wahyu mengaku menempuh perjalanan lebih dari lima jam sejak selepas pintu Tol Ciawi hingga Pasar Cisarua.

"Sampai di Pasar Cisarua sekitar pukul 14.00 WIB, berarti 5 jam terjebak kemacetan," tutur Wahyu ditemui Pasar Cisarua.

Kemacetan terus berlangsung hingga siang bolong. Saking padatnya, bau kopling dari kendaraan yang ada di depan, samping kiri dan kanan tercium hingga ke dalam mobil.

"Saya lihat di Tanjakan Selarong banyak mobil mogok di tengah jalan," ujar Asep Mahfudin.

Seingat dia, ada sekitar lima kendaraan yang mogok di tengah jalan. Kondisi ini membuat kemacetan semakin parah karena kendaraan yang ada di belakang mobil yang mogok terpaksa ikut berhenti. Begitu seterusnya hingga mengular ke belakang.

Para pengendara roda dua pun tampak kesulitan mencari celah agar bisa melajukan kendaraannya di antara kuda besi.

"Kemacetannya bener-bener sudah kronis. Kaya libur lebaran," ucap Asep yang mengaku hendak berwisata ke Gunung Mas.

Menurutnya diberlakukannya one way tidak banyak membantu mengurai kemacetan di Puncak. Buktinya dirinya harus berjam-jam berada di jalanan. Volume kendaraan yang tidak sebanding dengan ruas jalan serta banyaknya persimpangan menyebabkan terjadinya hambatan. Belum lagi melintas kendaraan polisi mengawal mobil pribadi atau pejabat membuat kemacetan semakin parah.

"Lagi kesel kejebak macet, tiba-tiba dari belakang suruh minggir dulu. Setelah iring-iringan lewat kita berebut lajur lagi. Malah ada kendaraan nyerobot supaya bisa ngikutin iring-iringan itu," terang Asep.

Sekitar pukul 13.30 WIB, pihak kepolisian kemudian membuka jalur dari arah Puncak menuju Jakarta, sehingga arus kendaraan bisa melaju dari dua arah. Berdasarkan informasi di lapangan, penormalan jalur ini dilakukan karena terjadi penumpukkan kendaraan dari arah Cianjur menuju Jakarta, imbas one way ke Puncak kurang lebih selama 6 jam.

Meningkatnya volume kendaraan dari kedua arah, sehingga kemacetan pun semakin parah. Kendaraan dari dua arah cenderung tidak bergerak sama sekali. Kondisi ini berlangsung hingga pukul 17.30 WIB.

"Perjalanan dari Warung Kaleng sampai Selarong 3 jam, bener-bener parah," ujar salah satu pengendara motor ditemui sedang istirahat di tepi jalan Tanjakan Selarong.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tutup Jalur ke Jakarta

Setelah polisi menutup jalur mengarah Jakarta di Simpang Gadog, kendaraan dari atas mulai bisa melaju meskipun bergerak tersendat-sendat.

Hingga pukul 21.15 WIB, masih terjadi kepadatan. Bahkan, terlihat antrean kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak di pintu Tol Ciawi KM 44 hingga Simpang Gadog KM 48.

"Subhanallah hari ini kendaraan dari atas dan dari bawah sama-sama rame," ucap Kasat Lantas Polres Bogor AKP Fadli Amri di WhatsApp Group Pokja Wartawan Polres Bogor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya