Liputan6.com, Jakarta - Trotoar Cikini, Menteng, Jakarta Pusat mulai tertata, meski di beberapa titik masih ada perbaikan sanitasi. Pohon-pohon tabebuya telah berdiri tegak, tertanam di sepanjang trotoar tersebut.
Ubin-ubin juga sudah terpasang, kecuali titik yang ada perbaikan sanitasi di seperti di depan Mall Menteng Huis dan Taman Ismail Marzuki (TIM). Termasuk ubin penuntun (guiding block) untuk tunanetra.
Kadis Kehutanan Suzi Marsita mengatakan, pohon baru yang ditanam di sepanjang jalan Cikini adalah jenis pohon tabebuya pink atau putih.
Advertisement
Pengamatan Liputan6.com, tabebuya yang ditanam tingginya sekira tiga sampai empat meter. Jumlah daunnya tak lebih dari 20 lembar dan bagian bawahnya masih ditopang kayu-kayu penegak.
Di bagian bawah pohon ditanami tanaman semak jenis soka merah.
Suzi menambahkan, ada dua jenis pohon lainnya yang juga akan ditanam di trotoar Cikini.
"Tabebuya, soka dan bugenvil," Suzi Marsita kepada Liputan6.com, Jakarta.
Menurut dia, tanaman semak ini belum sepenuhnya tertanam di sepanjang trotoar. Ada lahan-lahan trotoar yang masih kosong.
Seorang satpam bernama Rusli yang bertugas di gedung kawasan tersebut mengatakan, pohon-pohon ini sudah ditanam sejak dua minggu lalu. Namun, dia mengeluhkan soal panasnya suhu di kawasan itu setelah pohon besar ditebang.
"Enggak terlalu bikin adem sih saat ini," ujar Rusli.
Akhir-akhir ini bunga tabebuya menjadi tanaman yang banyak diberitakan di berbagai media. Seperti berita tentang tabebuya yang mekar di Surabaya dan mempercantik Kota Pahlawan itu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bunga tabebuya mekar pada Oktober-November dan mirip sakura.
Advertisement
Pohon Tabebuya merupakan singkatan dari tacyba bebuya atau yang berarti semut kayu dalam Bahasa Brazil.
Pohon Tabebuya menjadi pohon pelindung, membuat udara lebih bersih yang juga dapat menjadi pupuk dan sekaligus menjadi tanaman hias.
Advertisement