Liputan6.com, Jakarta Aini Suci Wismansyah, istri Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mengunjungi warganya yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Kepada Aini, seorang pengungsi mengaku membutuhkan bantuan obat-obatan.
"Bu, enggak butuh apa-apa deh. Mau minyak angin aja," ujar salah seorang ibu sembari menggendong anaknya kepada Aini Wismansyah saat mengunjungi posko pengungsian di GOR Total Persada, Tangerang, Selasa (4/2/2020).
Baca Juga
Aini Wismansyah yang datang bersama ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita, langsung berkordinasi dengan puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang. "Sebentar lagi ada petugas ke sini ya bu, mohon sabar sebentar lagi," katanya.
Advertisement
Bukan hanya permintaan minyak angin untuk sekedar menghangatkan badan. Para pengungsi juga meminta beragam kebutuhan untuk balita dan anak-anak mereka, seperti diapers, pakaian bayi, hingga makanan cepat saji untuk bayi dan anak-anak.
"Itu semua sudah kita siapkan, tinggal didistribusikan saja. Untuk yang di GOR ini sudah. Tinggal di beberapa tempat lain lokasi banjir di Periuk ini," katanya.
Aini bersama pejabat lain juga mendistribusikan seribu nasi bungkus. Menurutnya, itu hasil masakan dapur umum yang terpusat di Pemerintahan Kota Tangerang.
Namun karena dinilai di kawasan Total Persada dan Periuk Damai, Kota Tangerang sangat memerlukan dapur umum sendiri, peralatan masak pun tengah dipersiapkan di kedua tempat tersebut. "Nanti lagi dikirim ke sini, khawatir banjirnya akan lama di sini," kata Aini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Patroli Perahu Karet
Sementara itu, polisi gabungan dari Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya terus melakukan patroli keliling ke kawasan yang terendam banjir. Menurut Wahyudi, petugas dari Polsek Jatiuwung, bantuan juga datang dari Polda Metro Jaya.
"Untuk di sini ada 1 tim dari Polda, lalu lainnya dari Polsek Jatiuwung. Kami pusatkan di Periuk Damai, di sana posko utamanya," tuturnya.
Terlihat di lokasi banjir, petugas kepolisian dengan empat perahu karet berkeliling perumahan untuk berpatroli. Sebab, masih ada warga yang bertahan di lantai dua rumahnya dan belum mau dievakuasi.
"Makanya kita terus pantau, sambil panggil-panggil," ujarnya.
Advertisement