Liputan6.com, Jakarta - Luapan Kali Ledug membuat ratusan rumah di Total Persada, Kelurahan Gembor, Periuk, Kota Tangerang, terendam banjir hingga 3,5 meter, Selasa (4/2/2020).
Menurut warga setempat, Kali Ledug sudah 4 tahun terakhir tidak pernah meluap dan membanjiri perumahan tersebut.
"Tapi, karena ada tanggul atau tembok yang jebol di ujung perumahan, jadinya luapan air enggak bisa ketampung lagi dan langsung membanjiri perumahan kami," ungkap Wahyu, salah seorang warga setempat, Selasa.
Advertisement
Dia menceritakan, tanggul jebol sekitar pukul 15.00 WIB, Senin 3 Februari 2020. Kemudian, air semakin tinggi menggenangi rumah warga hingga malam hari.
"Kalau warga yang rumahnya enggak tingkat atau dua lantai, sudah ngungsi dari kemarin sore. Kalau yang lantai dua, mulai ngungsi sejak tengah malam," tutur Wahyu.
Hal serupa juga diungkapkan Wahyudi, salah seorang warga yang tinggal di Jalan Cianjur, Total Persada. Rumahnya hanya berjarak 50 meter dari tanggul Kali Ledug, yang akhirnya banjir merendam rumahnya dengan ketinggian lebih dari 3 meter.
"Tadi sampai jam 12 malam sebenarnya masih bertahan enggak mau ngungsi, tapi listrik dimatiin, langsung saya ajak anak istri ngungsi ke Gor," ujar Wahyudi.
Menurut dia, sampai tadi siang saat kontrol ke rumah, ternyata lantai dua sudah ikut terendam. "Enggak dalam, hanya setelapak kaki, ini mau pulang karena mau naik-naikin barang elektronik lagi," ujarnya.
Dia mengatakan ada 13 RT di 2 RW di perumahan tersebut yang terendam banjir. Yakni RT 5, 7, 8, 9 dan 10 di RW 007. Lalu RT 1, 3 ,4, 5, 6, 7, 8 di RW 008.
"Yang ngungsi sudah pasti ribuan orang, belum lagi anak-anaknya. Makanya kebagi dua, di Gor ini dan Masjid Al Muhajirin, yang enggak jauh dari sini," kata Wahyudi soal banjir di Tangerang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hampir Satu Kecamatan
Bukan hanya di Perumahan Total Persada, luapan kali juga merendam perumahan lain di Kecamatan Periuk. Pantauan di lapangan, banjir hampir setinggi 2 meter juga terjadi di Perumahan Periuk Damai.
Lalu di Perumahan Garden City, Perumahan Alamanda, Perumahan Mutiara Pluit dan Perumahan Taman Elang. Warga pun mengeluhkan akses masuk yang sangat sulit akibat banjir tersebut.
"Ke mana-mana susah, rumah terendam, mau kerja enggak bisa, nyari makan susah karena pada tutup, ngandelin perahu karet punya petugas aja deh," keluh Ratna, salah seorang warga.
Advertisement