Istana Minta Pemda Aktif Koordinasi soal Pemulangan WNI dari Natuna

Pemerintah masih mempertimbangkan apakah ketibaan seluruh WNI di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma atau Soekarno Hatta.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2020, 15:58 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 15:58 WIB
Mendarat di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Disemprot Disinfektan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China saat tiba di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Para WNI langsung ke luar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Plt Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Juri Ardiantoro menyebut, tidak ada acara seremonial untuk memulangkan WNI yang diobservasi di Natuna pada Sabtu 15 Februari mendatang.

"Masa obserasi di Natuna  akan berakhir 15 februari tepatnya jam 12.00 WIB. Dan tanggal berikutnya, bisa 16, bisa 17 akan ada pelepasan peserta observasi yang akan dilakukan secara alamiah. Jadi tidak ada acara yang namanya terlalu formal," kata Juri di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Dia menambahkan, mengenai teknis penjemputan atau pelepasan masih dibicarakan. Juri bilang, kemungkinan besar seluruh peserta observasi akan pulang lewat Jakarta dan dibawa satu penerbangan khusus. kemudian, akan naik penerbangan komersil biasa ke bandara daerahnya masing-masing.

Pemerintah masih mempertimbangkan apakah ketibaan seluruh WNI di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma atau Soekarno Hatta.

"Sementara akan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara dari Natuna. Dan setelah itu baru pulang ke rumah  masing-masing dengan penerbangan komersil," ucapnya.

"Dari informasi yang kami terima semua peserta observasi dan petugas yang bekerja dalam keadaan sehat," tambah Juri.

Istana pun meminta pemerintah daerah untuk aktif koordinasi soal pemulangan WNI dari Natuna. Juri berpesan, supaya penyambutan tidak berlebihan di daerah masing-masing.

"Dan mereka akan koordinasi dengan keluarga atau orang tua seperti apa di daerah. Tapi prinsipnya tidak usah terlalu ramai-ramai. Alamiah saja," pungkasnya. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya