UGM Imbau Dosen dan Mahasiswa Tidak Keluar Negeri karena Corona

Imbauan ini dikeluarkan UGM lewat Surat Edaran Nomor: 1285/UN1.P/SET-SR/TR/2020 yang ditandatangani Rektor UGM Panut Mulyono.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mar 2020, 10:08 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2020, 10:08 WIB
Simulasi Penanganan Virus Corona di RSUD dr Moewardi Solo
Sejumlah petugas medis sedang melakukan simulasi penanganan kepada pasien yang terjangkit virus corona di RSUD dr Moewardi Solo.(Liputan6com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan imbauan agar dosen dan mahasiswa menunda keberangkatan ke luar negeri. Imbauan ini dikeluarkan UGM lewat Surat Edaran Nomor: 1285/UN1.P/SET-SR/TR/2020 yang ditandatangani Rektor UGM Panut Mulyono.

Dalam surat edarannya Panut meminta akademika UGM menangguhkan perjalanan ke luar negeri utamanya ke negara-negara yang dipastikan terdampak oleh virus Corona atau Covid-19.

Panut menjabarkan untuk akademika UGM yang baru saja pulang dari negara-negara yang terdampak virus Corona, untuk sementara waktu membatasi interaksi hingga 14 hari ke depan.

"Jika dalam masa 14 hari ternyata mengalami demam, batuk, pilek, sesak dan lain sebagainya, diminta memeriksakan diri ke poli paru di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Hasil check-up tersebut kemudian dikirimkan ke email kelembagaan UGM," ujar Panut dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/2/2020).

Panut meminta agar sivitas akademika UGM berperilaku hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan menggunakan sabun untuk menghindari virus corona. Selain itu, mengonsumsi makanan sehat agar lebih meningkatkan daya tahan tubuh, meminimalkan kegiatan di keramaian yang kurang diperlukan.

 

Kenakan Masker

Antisipasi Virus Corona di Stasiun Gambir
Calon penumpang kereta api mengenakan masker saat berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/01). Dalam rangka pencegahan Virus Corona, PT Kereta Api Indonesia (persero) melakukan sosialisasi kepada penumpang dengan membagi-bagikan masker di stasiun Gambir. (merdeka.com/Imam Buhori)

Panut juga meminta sivitas akademika UGM untuk mengenakan masker serta mengurangi intensitas interaksi terhadap sesama sivitas atau keluarga yanng tengah mengalami gejala flu.

"Secara aktif melakukan upaya kewaspadaan influenza termasuk SARS dan COVID-19 di unit kerja masing-masing dengan melakukan penyebaran informasi (literasi kesehatan) tanpa membuat panik, menyediakan fasilitas cuci tangan menggunakan sabun/hand rub berbasis alkohol di setiap ruangan/tempat-tempat strategis," urai Panut.

"Petugas kebersihan juga diimbau lebih sering membersihkan tempat yang sering dipegang oleh tangan dengan disinfektan. Contohnya mulai dari gagang pintu, gagang jendela, papan tombol lift, pegangan/rel tangga, dan lain-lain sebagainya," imbuh Panut. 

 

Reporter: Purnomo Edi

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya