Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapatkan laporan dari survei Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2018, Indonesia alami penurunan ditiga bidang pendidikan yaitu minat baca, matematika, dan sains.
Dari hasil tersebut, Mantan Gubernur DKI mendapatkan beberapa masalah yang harus diselesaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Baca Juga
Salah satunya saat ini besarnya presentase siswa berprestasi rendah. Walaupun kata Jokowi Indonesia berhasil meningkatkan akses anak usia 15 tahun terhadap pendidikan.
Advertisement
"Tapi masi perlu upaya lebih besar untuk menekan siswa berprestasi rendah ditekan hingga di kisaran 15-20 persen di 2030," ungkap Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Strategi Peningkatan Peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA), bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju melalu telekonference di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020).
Tidak hanya itu, tingginya presentase siswa pengulang saat ini mencapai 16 persen. Angka tersebut kata Jokowi lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara OECD.
"Angka ini 5 persen lebih tinggi dibanding rata-rata negara OECD," jelas Jokowi.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Minat Baca Turun
Selain itu, Jokowi mendapatkan laporan bahwa siswa di Indonesia mengalami penurunan minat baca. Hal tersebut terlihat dari survei Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2018.
"Laporan yang saya terima skor rata-rata PISA 2018 menurun di 3 bidang kompetensi dengan penurunan paling besar di bidang membaca. Kemampuan membaca siswa Indonesia dengan skor 371 di posisi 74," kata Jokowi.
Tidak hanya bidang membaca, Jokowi juga menjelaskan kemampuan matematika juga menurun dengan capaian skor 379 di posisi 73. Serta kemampu sains yaitu 396 dengan posisi 71.
Diketahui Indonesia sudah mengikuti survei PISA selama 7 putaran sejak tahun 2000-2018. Dengan survei tersebut kata Jokowi, menunjukan pendidikan di Indonesia berubah.
"Sistem pendidikan di Indonesia berubah, menjadi lebih inklusif, terbuka dan meluas aksesnya selama 18 tahun terkahir," jelas Jokowi.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka
Advertisement