Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bogor mengumumkan dua kasus baru positif virus corona Covid-19, Selasa (7/4/2020). Dari jumlah itu, satu diantaranya seorang bayi ikut tertular corona.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Sarifah Sofiah menyatakan, bayi yang positif terinfeksi corona berjenis kelamin laki-laki dengan usia tiga bulan.
"Kondisi bayi dalam keadaan demam dan batuk ketika berobat ke rumah sakit," ujar Sarifah.
Advertisement
Karena mengalami gejala klinis mirip corona, bayi tersebut dirawat di rumah sakit di Cibinong. Bahkan pihak dokter mendiagnosis bayi tersebut apakah positif terinfeksi virus corona atau tidak.
"Setelah masa inkubasi terlampaui dan gejala klinis sudah menunjukkan sembuh, bayi itu diperbolehkan pulang," terang dia.
Beberapa hari kemudian, tes swab keluar dan bayi tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. Pihak rumah sakit saat ini terus memantau perkembangan kesehatan bayi itu.
"Secara prosedur harus di swab ulang. Jadi kita masih menunggu hasil selanjutnya," ujar Sarifah.
Sampai saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor masih melakukan penelusuran untuk mengetahui asal bayi tersebut tertular Covid-19.
"Langkah selanjutnya pihak orangtua bayi dan sekitarnya akan dilakukan tracking dan rapid test untuk melihat kondisi lingkungan di sekitar bayi tersebut," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasien Positif Bertambah
Sementara itu, hingga Selasa pukul 19.00 WIB, jumlah pasien yang terkonfirmasi terinfeksi positif Covid-19 bertambah dua orang. Dengan demikian, total jumlah yang positif corona menjadi 23 orang.
Dua orang yang positif terpapar Covid-19 ini berasal dari Kecamatan Cibinong dan Citeureup.
"Hari ini bertambah dua kasus baru positif covid-19. Bayi laki-laki dan pria paruh baya," kata Bupati Bogor Ade Yasin.
Namun, dari 23 orang yang positif, tiga di antaranya dinyatakan sembuh dan tiga lainnya meninggal dunia.
Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat ada 439 orang. 114 di antaranya selesai penanganan, 325 orang dalam pengawasan dan sembilan orang meninggal dunia.
Selanjutnya, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 815 orang. 491 di antaranya selesai penanganan dan 324 lainnya masih dalam pemantauan.
Advertisement